Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Test Test
Kejeniusan serta bakat bisnis yang dimiliki James Kim mampu mengantarkan Amkor Technology menuju babak baru dalam bisnis pengujian dan pengemasan semikonduktor global. Bahkan, berkat kolaborasi dengan saudara tuanya, Anam Group, lelaki kelahiran Korea Selatan 64 tahun silam ini berhasil membawa Amkor menikmati posisi puncak di bisnis ini pada era 1990-an. Penjualan perusahaan ini melesat tajam seiring permintaan yang meningkat.
James Kim tak pernah berhenti meluncurkan inovasi dalam berbisnis. Ia juga terus mengembangkan jaringan bisnis untuk menjangkau pelanggannya. Amkor membuka beberapa kantor perwakilan, seperti di Dallas, Amerika Serikat (AS), Hong Kong, dan Tokyo, Jepang.
Amkor bergerak di bidang jasa pengujian dan pengemasan perangkat semikonduktor. Nah, untuk mempertahankan pangsa pasarnya, mereka membutuhkan jaringan yang kuat.
Tak heran, dalam wawancaranya dengan Electronic Business Today pada tahun 1997, Presiden Anam Group Hwang In-Kil mengakui eksistensi kelompok usahanya tak mungkin terlepas dari sepak terjang Amkor. "Kekuatan Anam adalah Amkor yang memiliki jaringan global dengan kantor penjualan yang berada di banyak negara," ujarnya.
Ini menunjukkan Amkor bersama saudara tuanya, Anam, menjadi kekuatan utama penggerak mesin bisnis Keluarga Kim. Dus, dalam kurun waktu dua dekade sejak pendirian Amkor, kekayaan keluarga ini melonjak cukup signifikan.
Meski ada penurunan permintaan kemasan semikonduktor dunia, Amkor tetap menikmati peningkatan pendapatan 10% menjadi US$ 1,6 miliar di tahun 1998. Sedangkan laba bersihnya US$ 71 juta. Semua ini berkat kemampuan Amkor dan Anam memainkan perannya. Amkor bertindak sebagai agen penjualan produk milik Anam secara global.
Anam terus berinovasi untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada para pelanggannya. Salah satu caranya, membeli pabrik milik Advanced Micro Device Inc. senilai US$ 30 juta pada tahun 1990. Pada tahun yang sama, grup usaha ini kembali mengakuisisi American Microelectronics Inc., yang memiliki fasilitas produksi di Filipina.
Untuk meningkatkan kapasitas produksinya, mereka mendirikan pabrik ketiga yang berlokasi di negara yang sama. Pada akhir 1998, seluruh pabrik di Filipina mempunyai kapasitas produksi 220 juta chip per bulan. Nilai ekspor pabrik itu mencapai US$ 2 miliar per tahun.
Pada tahun 1996, Anam juga mendirikan kawasan industri senilai US$ 1,2 miliar di Korea Selatan. Pendirian kawasan industri itu lantaran Anam memperoleh lisensi teknologi processing dari Texas Instrument di Kwangju. Ini merupakan babak baru bisnis Keluarga Kim.
Pasalnya, di pabrik seluas dua kali lapangan bola itu, Anam merakit chip yang mampu memproses sinyal elektronik (digital signal processor/ DSP). Ini digunakan pada perangkat stereo dan camcorder. Ketika seluruh proses pembangunan selesai di tahun 2001, Anam dan Amkor memperkirakan, fasilitas produksi Kwangju ini mampu menyerap 6.000 karyawan untuk memproduksi 120.000 chip atau sekitar 10 juta kemasan semikonduktor setiap bulannya.
Bersamaan dengan peningkatan kapasitas produksi itu, grup usaha milik Keluarga Kim ini menikmati lonjakan pertumbuhan penjualan kemasan perangkat semikonduktor yang cukup signifikan. Pada tahun 1992, nilai penjualannya mencapai US$ 300.000. Setahun kemudian, penjualan kelompok usaha ini telah meningkat menjadi US$ 442 juta. Penjualannya juga kembali naik di tahun berikutnya, yakni sebesar US$ 573 miliar.
Lonjakan paling tinggi terjadi pada tahun 1995, yakni menjadi US$ 932,4 juta. Selain tak memiliki lawan sebanding, penjualan Amkor dan Anam terus melesat karena peningkatan permintaan perangkat semikonduktor untuk komputer, ponsel dan barang elektronik lainnya. Pada tahun 1996, nilai penjualannya mencapai US$ 1,2 miliar atau sepertiga dari total penjualan semikonduktor dunia.
(bersambung)