kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Janet Yellen: Resesi di AS Tidak Bisa Dihindari


Jumat, 09 Desember 2022 / 08:19 WIB
Janet Yellen: Resesi di AS Tidak Bisa Dihindari
ILUSTRASI. Menteri Keuangan AS Janet Yellen menegaskan, resesi ekonomi di AS tidak bisa dihindari. Made Nagi/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Keuangan AS Janet Yellen menegaskan, resesi ekonomi di AS tidak bisa dihindari. Yellen juga mengatakan bahwa dia yakin ekonomi terbesar dunia itu berada di jalur yang benar dalam menurunkan inflasi.

Pernyataannya muncul di tengah kampanye yang kuat oleh bank sentral AS untuk mendinginkan permintaan tahun ini. 

Untuk saat ini, banyak ekonom memperkirakan AS bisa mengalami penurunan tahun depan.

"Untuk pertanyaan apakah kita dapat menghindari resesi atau tidak, saya yakin jawabannya adalah ya," katanya kepada wartawan saat berkunjung ke fasilitas mata uang Biro Pengukiran dan Pencetakan di Fort Worth, Texas, seperti yang dikutip AFP.

Baca Juga: Ditolak di AS, Huawei Kini Diterima di Arab Saudi

Yellen juga melihat, kemacetan rantai pasokan mulai mereda dan harga sewa apartemen baru pada dasarnya mencapai puncaknya. Selain itu, pasar tenaga kerja juga sedikit mendingin.

"Tanpa melihat PHK nasional yang signifikan, saya yakin kita berada di jalur yang benar dalam hal menurunkan inflasi dan resesi tidak bisa dihindari," tambahnya.

Pekan lalu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menambahkan masih "sangat masuk akal" bagi AS untuk mencapai soft landing, merujuk pada skenario di mana pengangguran meningkat tetapi ekonomi menghindari resesi yang parah.

Pada hari Kamis, Yellen mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mendengarkan dengan sangat hati-hati para sekutu dan mencoba memahami keprihatinan mereka atas dorongan Washington untuk memacu teknologi ramah iklim di Amerika.

"Saya pikir tujuan Kongres adalah memastikan kami memiliki rantai pasokan yang aman, dan mencoba memasukkan sekutu kami ke dalamnya," katanya.

Baca Juga: Perlambatan Ekonomi China Bakal Menyakiti Asia, Bagaimana dengan Indonesia?

Ditanya apakah dia memiliki rencana untuk mengunjungi China setelah pertemuan Presiden Joe Biden dengan rekannya dari China Xi Jinping, Yellen mengatakan dia belum memiliki rencana yang pasti. Akan tetapi dia tentu saja terbuka untuk hal tersebut.

Sementara itu, mengutip The Guardian, ditekankan pada masalah inflasi, yang menurut jajak pendapat merupakan prioritas utama bagi pemilih AS menjelang pemilihan paruh waktu pada bulan November, Yellen mengatakan penyebab inflasi bersifat global, bukan lokal, dan faktor-faktor tersebut tidak mungkin segera berkurang.

Yellen mengatakan beberapa tarif perdagangan di China yang diwarisi dari pemerintahan mantan Presiden Donald Trump tidak masuk akal secara strategis. Dia menambahkan bahwa Biden sedang meninjaunya sebagai cara untuk menurunkan inflasi.

“Jelas, inflasi sangat tinggi,” kata Yellen. “Ini adalah prioritas utama Presiden Biden untuk menurunkannya.”




TERBARU

[X]
×