Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
“Bisnis Amerika akan menghasilkan lebih banyak uang. Dolar akan menjadi lebih bernilai, sehingga uang tidak dapat membeli banyak barang. Tetapi Anda akan jauh lebih baik memiliki aset produktif selama 50 tahun ke depan daripada memiliki selembar kertas,” tambahnya.
Mengutip smh.com.au, saat ditanyakan jika tidak ingin memegang uang tunai, apa yang ingin dia miliki, begini jawaban Warren Buffett.
"Hal terakhir yang ingin Anda lakukan adalah memegang uang selama perang. Anda mungkin ingin memiliki pertanian, Anda mungkin ingin memiliki rumah apartemen, Anda mungkin ingin memiliki sekuritas," jelas Warren Buffett.
Business Insider melaporkan, Buffett bercerita dalam surat pemegang sahamnya untuk tahun 2018, dia membeli saham pertamanya pada usia 11 tahun pada musim semi tahun 1942. Pada waktu itu, AS menderita kerugian besar dalam Perang Dunia II.
Baca Juga: Warren Buffett Ungkap Cara Efektif Agar Tak Hidup Miskin
Dia menukar tabungannya sebesar US$ 115 dengan tiga saham Cities Service. Jika dia menginvestasikan jumlah tersebut dalam dana indeks S&P 500 tanpa biaya dan menginvestasikan kembali semua dividennya, katanya, maka dana tersebut akan bernilai US$ 607.000 pada tahun 2019 – keuntungan sebesar 5.288 kali lipat.
Sebaliknya, katanya, jika dia panik dan membeli emas senilai US$ 115, nilainya hanya akan meningkat menjadi US$ 4.200.
“Yang harus Anda lakukan hanyalah membayangkan bahwa Amerika akan berhasil seiring berjalannya waktu, bahwa kita akan mengatasi kesulitan yang ada saat ini,” katanya pada pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire pada tahun 2018 tentang investasi pada dana indeks pada tahun 1942.
Baca Juga: Warren Buffett Ungkap Kesalahan No. 1 Orang Tua Saat Ajarkan Anak Soal Uang