Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak klaim bahwa Rusia menggunakan minyak dan gas untuk memberikan tekanan politik, dengan mengatakan penutupan pemeliharaan adalah acara rutin yang dijadwalkan, dan bahwa tidak ada yang "menciptakan" perbaikan apa pun.
Ada jaringan pipa besar lainnya dari Rusia ke Eropa tetapi alirannya secara bertahap menurun, terutama setelah Ukraina menghentikan satu rute transit gas pada Mei dengan menyalahkan gangguan oleh pasukan Rusia.
Rusia sendiri telah memotong pasokan gas sepenuhnya ke beberapa negara Eropa yang tidak memenuhi permintaannya untuk melakukan pembayaran dalam rubel.
Jerman telah pindah ke tahap dua dari rencana gas darurat tiga tingkat, yang merupakan satu langkah sebelum pemerintah menjatah konsumsi bahan bakar.
Baca Juga: Rusia Stop Pasokan Gas, Harga Komoditas Energi Berpotensi Memanas Lagi
Jerman juga memperingatkan resesi jika aliran gas Rusia dihentikan. Data dari asosiasi industri vbw negara bagian Bavaria menunjukkan bulan lalu, pukulan terhadap ekonomi bisa menimbulkan kerugian US$ 195 miliar (193 miliar euro) pada paruh kedua tahun ini.
"Penghentian tiba-tiba impor gas Rusia juga akan berdampak signifikan pada tenaga kerja di Jerman ... sekitar 5,6 juta pekerjaan akan terpengaruh oleh konsekuensinya," kata direktur pelaksana vwb Bertram Brossardt.
Efeknya akan lebih luas lagi. Penghentian total akan membuat harga gas Eropa, yang telah menyengat industri dan rumah tangga, menjadi sangat mahal dalam kurun waktu yang lama.