Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - PUERTO RICO. Puerto Rico terbangun dalam kegelapan pada Selasa pagi (31/12), setelah kegagalan jaringan listrik membuat hampir seluruh pulau itu tanpa listrik.
Sekitar 90% klien di pulau itu tanpa listrik pada pukul 9 pagi waktu setempat, menurut portal waktu nyata perusahaan distribusi energi Luma Energy seperti dikutip Reuters.
Tidak segera jelas apa yang menyebabkan keruntuhan itu, meskipun media lokal melaporkan bahwa reaksi berantai dimulai di provinsi Guayanilla di pantai selatan.
Baca Juga: Lionel Messi Lakukan Penawaran Umum Perdana Properti Real Estatenya di Bursa Spanyol
Seorang juru bicara pembangkit listrik Genera mengatakan kepada stasiun TV lokal WAPA bahwa tidak ada perkiraan kapan listrik bisa kembali menyala.
Situs web Genera menunjukkan hanya satu pembangkit cadangan yang menghasilkan energi di wilayah Amerika Serikat (AS) itu.
Sekitar 90% klien tanpa listrik pada pukul 9:30 pagi (1330 GMT), menurut portal waktu nyata perusahaan distribusi energi Luma Energy.
Kemungkinan akan memakan waktu 24 hingga 48 jam untuk menyalakan kembali lampu, "jika kondisinya memungkinkan," kata Luma dalam sebuah pernyataan.
"Sementara penyebab pemadaman masih dalam penyelidikan, temuan awal menunjukkan adanya kegagalan pada jalur bawah tanah," tambah Luma.
Baca Juga: Yuan Off Shore Jatuh ke Level Terendah Sejak 2022
Ivan Baez, juru bicara pembangkit listrik Genera, menyebut kegagalan jaringan sebagai "insiden besar" dalam sebuah wawancara radio lokal.
Ia mengatakan bahwa jalur yang diyakini telah rusak itu dioperasikan oleh Luma dan merobohkan pabrik milik Genera serta generator swasta.
Situs web Genera menunjukkan dua pabrik mulai beroperasi lagi pada pukul 9:30 pagi di wilayah AS.
Puerto Riko telah lama menghadapi pemadaman listrik kronis karena infrastrukturnya yang rusak. Negara ini dilanda Badai Maria, badai Kategori 4, pada tahun 2017.