kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jawab tudingan Trump: Iran: Kami tidak memulai perang tapi tidak takut berperang


Kamis, 02 Januari 2020 / 16:16 WIB
Jawab tudingan Trump: Iran: Kami tidak memulai perang tapi tidak takut berperang
ILUSTRASI. Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara selama parade angkatan bersenjata di Teheran, Iran, 22 September 2017.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Komandan Garda Revolusi Iran mengatakan, negaranya tidak bakal memulai perang tapi tidak takut untuk berperang, menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menuding Teheran ada di balik protes anti-AS di Irak.  

"Kami tidak memimpin negara untuk berperang tetapi kami tidak takut akan perang, dan kami meminta Amerika untuk berbicara dengan benar dengan bangsa Iran," kata Komandan Garda Revolusi Brigadir Jenderal Hossein Salami, Kamis (2/1). 

"Kami memiliki kekuatan untuk menghancurkan mereka (AS) beberapa kali dan tidak khawatir," tegas Salami seperti dikutip kantor berita semiresmi Iran, Tasnim, dan dilansir Reuters.

Baca Juga: Kedutaan AS di Irak diserang, Trump: Iran bertanggungjawab penuh

Trump menyalahkan Iran karena "mengatur" serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak. Karena itu, dia akan meminta pertanggungjawaban Teheran.

"Iran membunuh seorang kontraktor Amerika, melukai banyak orang. Kami sangat merespons dan akan selalu. Sekarang Iran mengatur serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Irak. Mereka akan bertanggungjawab penuh," kata Trump. 

"Selain itu, kami berharap Irak menggunakan pasukannya untuk melindungi Kedutaan Besar AS dan melaporkannya," ujar Trump dalam postingan di akun Twitter-nya, Selasa (31/12), seperti dikutip Reuters.

Ribuan orang menyerang Kedutaan Besar AS di Baghdad, Selasa (31/12). Gerombolan pria berseragam militer juga beberapa wanita bergerak melewati pos pemeriksaan yang biasanya membatasi akses ke Zona Hijau dengan penjagaan ekstra ketat.

Ini menjadi kejadian pertama dalam beberapa tahun terakhir, saat demonstran mampu mendekati kompleks Kedutaan Besar AS.

Massa yang menyerang Kedutaan Besar AS juga melambaikan bendera Hashed al-Shaabi, faksi dari kelompok milisi Kataib Hizbullah, yang markasnya militer AS gempur via udara pada Ahad (29/12).

Baca Juga: Kedutaan besar di Irak diserang, AS kirim marinir tambahan

Sebelumnya, Senin (30/12), Departemen Luar Negeri AS menyebutkan, Washington selama ini menunjukkan kesabaran dalam menghadapi peningkatan provokasi dari Iran atau kelompok-kelompok yang mendapat dukungan negeri Mullah. Tapi, sekarang sudah waktunya untuk membangun kembali pencegahan terhadap agresi Iran.

"Kami sangat berharap, Iran tidak akan salah menghitung dan mengacaukan kesabaran kami. Tetapi, setelah begitu banyak serangan, penting bagi Presiden untuk mengarahkan angkatan bersenjata kami guna merespons dengan cara yang akan dipahami oleh rezim Iran," sebut Brian Hook, Perwakilan Khusus AS untuk Iran, seperti dilansir Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×