Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINTGON. Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) masih menunggu berbulan-bulan lagi, tapi nominasi calon presiden dari Partai Demokrat Senator Elizabeth Warren telah melipatgandakan pajak kekayaan dalam programnya bila terpilih jadi Presiden AS tahun depan.
Sontak rencana tersebut akan menyasar orang terkaya dunia CEO Amazon Jeff Bezos.
Baca Juga: Bill Gates sempat rebut gelar orang terkaya dunia dari Bos Amazon Jeff Bezos
Mengutip CNBC, Minggu (2/11), sebagai bagian dari rencananya untuk membayar “Medicare for All,” Warren akan menggandakan tarif tertinggi pajak kekayaannya menjadi 6% dari 3%.
Itu berarti Jeff Bezos akan membayar lebih dari US$ 6,5 miliar atau setara Rp 91 triliun (Kurs 1 US$=Rp 14.000) pajak kekayaan tahun ini saja.
Belum lagi pajak baru lainnya yang direncanakan Warren bagi orang kaya, yang termasuk memajaki capital gain dengan tarif pajak marjinal yang sama dengan pendapatan biasa, yang berarti bahwa jika Bezos menjual saham Amazon - seperti yang dilakukannya setiap tahun untuk mendanai Blue Origin - ia akan membayar tarif pajak 37% pada saham. Sebelumnya, angka itu 23,8%.
Baca Juga: MacKenzie, mantan istri Jeff Bezos menjadi orang terkaya ke-15 di daftar Forbes 400
Tetapi ada fitur lain yang kurang dipublikasikan dari pajak perawatan kesehatan Warren yang bahkan bisa lebih besar. Selain mengenakan pajak atas capital gain sebagai pendapatan biasa, ia juga akan mengenakan pajak capital gain yang belum direalisasi.
Itu berarti bahwa Bill Gates, yang kekayaannya telah meningkat US$ 18 miliar tahun ini dari apresiasi saham Microsoft, akan membayar pajak kekayaan lebih dari US$ 6 miliar, ditambah US$ 6 miliar lagi pada apresiasi sahamnya - bahkan jika dia tidak menjual saham apa pun.
Jadi Gates akan berhutang pajak lebih dari US$ 12 miliar tahun ini - kecuali dia lebih mengutamakan yayasannya. Dengan rencana ini, kita akan melihat apakah dengan program pajak baru Warren ini akan mengubah dukungan Gates untuk pajak kekayaan.
Baca Juga: Jeff Bezos, dari pendiri startup hingga menjadi Sam Walton abad 21
Bukan kali ini saja orang-orang terkayat AS masuk dalam sorotan para politisi AS menjelang pemilu 2020. Sebelumnya nominasi calon presiden dari Partai Demokrat yakni Bernie Sanders dan Elizabeth Warren juga berjanji akan menarik pajak besar dari para miliarder papan atas AS.
Bila rencana itu diterapkan, maka Bezos akan membayar pajak sebesar US$ 9 miliar atau Rp 126 triliun per tahun (1 US$ = Rp 14.000) per tahun.
"Saya kira miliarder seharusnya tidak ada," kata Sanders, Rabu (25/9).
Baca Juga: Warren Buffett memprediksi kejatuhan pasar saham, apakah dia benar?
Jika rencana Sanders ini diberlakukan, maka diperkirakan para miliarders AS akan kehilangan setengah dari kekayaan mereka dalam 15 tahun. Tentu dengan catatan semua faktor lainnya seperti harga saham atau nilai bisnis mereka tetap konstan.
Sementara Warren juga menyampaikan rencananya untuk menarik pajak miliarder pada tingkat yang lebih tinggi daripada multijutawan. Rencana ini jauh lebih menghukum mereka yang berada di posisi paling atas - yang mencerminkan dukungan kuat untuk memajaki orang kaya di antara pemilih tertentu.
Rencana Warren akan mengenakan pajak 2% terhadap mereka yang memiliki kekayaan lebih dari US$ 50 juta dan 3% pada mereka yang memiliki kekayaan lebih dari US$ 1 miliar.
Sementara, Sanders akan memungut pajak mulai pada tingkat kekayaan yang lebih rendah - mengenakan pajak pada mereka yang memiliki kekayaan senilai US$ 32 juta sebesar 1%.
Baca Juga: Mengintip portofolio investasi Jeff Bezos, orang terkaya dunia
Kemudian bagi mereka yang memiliki kekayaan lebih dari US$ 500 juta, akan dikenakan pajak sebesar 4%. Mereka yang memiliki kekayaan lebih dari US$ 10 miliar akan dikenakan pajak pada tingkat 8%.
Jumlah pajak ini empat kali lebih tinggi dari tarif pajak kekayaan tertinggi yang pernah diberlakukan oleh negara-negara Eropa.
Tingkat tinggi di atas adalah alasan utama Sanders memproyeksikan pajaknya akan meningkatkan US$ 4,35 triliun selama 10 tahun, dibandingkan dengan Warren, yang diperkirakan akan meningkatkan US$ 2,6 triliun.