Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dia mengatakan bahwa dia tetap berlabuh dengan mesin menyala untuk mencoba mempertahankan posisi kapal saat badai yang diramalkan datang.
"Kemungkinan lain adalah mengangkat jangkar sebelum badai dan berlayar melawan arah angin di laut lepas," kata Borner dalam pesan teks.
Namun, dia mengatakan bahwa itu mungkin tidak mungkin dilakukan untuk Bayesian, mengingat tiangnya yang setinggi 75 meter (246 kaki).
"Jika ada masalah stabilitas, yang disebabkan oleh tiang yang sangat tinggi, itu tidak akan lebih baik di laut lepas," katanya.
Yacht seperti Bayesian diharuskan memiliki kompartemen kedap air yang secara khusus dirancang untuk mencegah tenggelamnya kapal dengan cepat dan dahsyat bahkan ketika beberapa bagian terisi air.
Lynch adalah satu-satunya orang yang dipastikan meninggal. Jenazah lainnya belum diidentifikasi secara resmi oleh penjaga pantai Italia.
Selain Hannah Lynch, mereka yang hilang adalah Christopher Morvillo, salah satu pengacara Lynch di AS, dan istrinya, Neda; Jonathan Bloomer, ketua anak perusahaan perbankan investasi Morgan Stanley yang berkantor pusat di London, dan istrinya, Judy.
Baca Juga: Kapal Pesiar Mewah Terbalik di Terjang Badai Aneh, Diduga Karena Pemanasan Global
Jenazah koki Recaldo Thomas adalah yang pertama ditemukan, pada hari Senin. Kematiannya dikonfirmasi oleh keluarganya.
Teman-teman Thomas, yang lebih dikenal sebagai "Rick," memberikan penghormatan kepadanya pada hari Kamis di sebuah bar favorit di Pulau Karibia Antigua.
Penyelam telah berjuang untuk menemukan jenazah di lambung kapal pesiar di dasar laut 50 meter (164 kaki) di bawah air.
"Kami memerlukan bola kristal untuk mengetahui kapan kami dapat menemukan jenazah berikutnya," kata Luca Cari, juru bicara dinas pemadam kebakaran.
"Sangat sulit untuk bergerak di dalam reruntuhan. Memindahkan satu meter saja bisa memakan waktu hingga 24 jam," kata Cari.
Kronologi tenggelamnya kapal pesiar mewah
Lych merayakan kebebasannya dari tuntutan hukum yang berat atas tuduhan penipuan dengan berlayar, selang dua bulan setelah keputusan dari pengadilan.
Mengutip The New York Times, dia mengundang keluarga, teman, dan sebagian tim hukumnya untuk naik kapal pesiar mewahnya, kapal megah sepanjang 180 kaki yang diberi nama Bayesian, yang diambil dari teorema matematika yang menjadi dasar ia membangun kerajaan bisnisnya.
Pada Minggu malam, setelah berkeliling Teluk Naples, termasuk Capri, dan pulau-pulau vulkanik di kepulauan Aeolian, kapal itu berlabuh setengah mil dari pantai Sisilia di Porticello, Italia.
Kapal itu memilih perairan yang disukai oleh bangsa Fenisia ribuan tahun lalu karena perlindungannya dari angin mistral.
Kapal itu menyala "seperti pohon Natal," kata penduduk setempat, berdiri di bawah sinar bulan purnama.
Namun sekitar pukul 4 pagi, malapetaka terjadi. Badai yang dahsyat dan cepat menghantam daerah itu dengan angin terkuat yang pernah dirasakan penduduk setempat.
Baca Juga: Miliarder Inggris, Mike Lynch, Dinyatakan Hilang dalam Kecelakaan Kapal Pesiar
Fabio Cefalù, seorang nelayan, mengatakan ia melihat suar menembus kegelapan sesaat setelah pukul 4.
Beberapa menit kemudian, kapal pesiar itu berada di bawah air. Hanya puluhan bantal dari dek kapal dan radar raksasa dari tiangnya yang mengapung di permukaan laut, kata para nelayan.
Secara keseluruhan, ada 22 orang di dalam kapal, 15 di antaranya berhasil diselamatkan.