Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang telah mencapai kesepakatan penting terkait rancangan paket stimulus ekonomi senilai ¥13,5 triliun (sekitar US$87 miliar).
Kesepakatan ini dicapai antara partai koalisi yang berkuasa, Partai Demokrat Liberal (LDP), mitra koalisinya Komeito, dan Partai Demokrat untuk Rakyat (DPP).
Langkah ini menjadi tonggak utama untuk mengatasi tekanan ekonomi akibat kenaikan harga yang membebani rumah tangga Jepang.
Paket ini diproyeksikan akan disetujui oleh kabinet Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, pada hari Jumat mendatang, menjadikan langkah ini sebagai strategi besar untuk mengurangi dampak ekonomi pasca-pemilu yang meninggalkan posisi koalisi dalam situasi minoritas rapuh.
Baca Juga: Bursa Jepang Ditutup Turun Kamis (21/11), Saham Teknologi Tertekan Penurunan Nasdaq
Koalisi dan Kompromi dengan DPP
Dalam situasi politik pasca-pemilu 27 Oktober, koalisi LDP dan Komeito membutuhkan dukungan DPP untuk menjaga stabilitas pemerintahan. Sebagai bagian dari kesepakatan, koalisi setuju untuk memasukkan beberapa inisiatif utama yang diusulkan oleh DPP ke dalam paket stimulus ini, termasuk:
-
Peningkatan Penghasilan Bebas Pajak
Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan keringanan pajak bagi masyarakat, sehingga daya beli masyarakat dapat meningkat di tengah kenaikan harga. -
Penurunan Pajak Bahan Bakar
Mengurangi beban pajak pada bahan bakar guna menekan biaya transportasi dan logistik yang berdampak langsung pada harga kebutuhan pokok.
Menurut pernyataan seorang eksekutif DPP, kedua langkah tersebut telah ditetapkan sebagai "prioritas utama" dalam paket stimulus.
Baca Juga: Asteroid Ini Miliki Kandungan Logam Senilai US$10 Triliun Triliun, Bisakah Ditambang?
Bantuan Langsung kepada Rumah Tangga
Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung rumah tangga berpenghasilan rendah, paket stimulus ini akan memberikan bantuan langsung berupa:
- 30.000 yen (US$193) untuk rumah tangga berpenghasilan rendah yang dibebaskan dari pajak residensial.
- 20.000 yen per anak bagi keluarga dengan anak-anak.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung dalam meringankan beban hidup masyarakat yang paling rentan terhadap tekanan inflasi.
Pendanaan melalui Anggaran Tambahan
Parlemen Jepang dijadwalkan memulai diskusi bulan depan untuk membahas anggaran tambahan yang akan mendanai paket stimulus ini.
Paket ini diharapkan menjadi pendorong ekonomi di tengah ketidakpastian global yang berdampak pada ekonomi domestik Jepang.