Sumber: CNA | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Operator PLTN Fukushima yang terkena dampak nuklir di Jepang mengatakan pada hari Kamis (26/12) bahwa mereka akan memulai putaran kedua untuk mengumpulkan sampel puing radioaktif dari lokasi tersebut pada musim semi ini.
Sekitar 880 ton bahan berbahaya masih berada di lokasi Fukushima, 13 tahun setelah tsunami dahsyat yang disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 9,0 skala Richter memicu salah satu kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah.
Pemindahan puing-puing tersebut merupakan tantangan paling berat dalam proyek dekomisioning yang telah berlangsung selama beberapa dekade terakhir, karena tingkat radiasi yang sangat tinggi dan berbahaya.
Baca Juga: Kesaksian Bos WHO yang Selamat dari Serangan Israel di Bandara Yaman
Bulan lalu, operator Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengatakan bahwa operasi uji coba pemindahan puing menggunakan perangkat yang dapat diperpanjang yang dikembangkan secara khusus telah selesai.
Sampel yang beratnya sekitar 0,7g dikirim ke laboratorium penelitian di dekat Tokyo untuk dianalisis.
Seorang pejabat TEPCO mengatakan dalam konferensi pers bahwa mereka sekarang bersiap untuk pemindahan sampel kedua yang akan dilakukan pada Maret hingga April.
Perusahaan memperbarui perangkat teleskopik yang digunakan untuk percobaan pertama dengan memasang kamera baru di ujungnya, menurut dokumen yang dirilis pada hari Kamis.
"Berdasarkan pengalaman kami sebelumnya, kami juga akan membuat kemajuan dalam melatih pekerja kami agar lebih memahami proses tersebut" sebelum menangani pengumpulan sampel tambahan, kata dokumen tersebut.
Tiga dari enam reaktor Fukushima mengalami kehancuran pada tahun 2011 setelah tsunami besar melanda fasilitas tersebut.
Baca Juga: Sebelum Sempat Luncurkan Rudal, Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur F-16