kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang karantina 3.700 penumpang dan awak kapal pesiar di Pelabuhan Yokohama


Selasa, 04 Februari 2020 / 12:24 WIB
Jepang karantina 3.700 penumpang dan awak kapal pesiar di Pelabuhan Yokohama
ILUSTRASI. Ilustrasi virus corona. REUTERS/Tyrone Siu


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Reuters juga menyebut, pada Sabtu lalu, Jepang mulai menolak orang asing yang telah berada di provinsi Hubei, di mana Wuhan berada, dalam 14 hari terakhir serta orang-orang dengan paspor yang dikeluarkan di provinsi Hubei untuk masuk ke Jepang. Pada 3 Februari kemarin, setidaknya ada delapan orang asing yang telah dilarang memasuki Jepang.

Hiroshi Nishiura, seorang profesor di Universitas Hokkaido Jepang yang berspesialisasi dalam pemodelan komputer penyakit menular, mengatakan akan sulit untuk mengendalikan penyebaran virus hanya dengan mengisolasi kasus karena tingginya tingkat penularan tanpa gejala.

Baca Juga: Generali punya produk perlindungan dari ancaman virus corona

"Kebijakan pemerintah Jepang yang sedang berlangsung adalah bentuk pencegahan. Tentu saja, pelarangan masuknya orang-orang dari Wuhan memiliki efektivitas yang sangat terbatas, mengingat bahwa epidemi berkembang di kota-kota lain," kata Nishiura dalam konferensi pers.

Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Australia, telah menolak masuk semua warga negara asing yang bepergian dari China.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshihide Suga mengatakan dia yakin pembatasan masuk warga asing ke Jepang saat ini adalah tindakan tepat.

Baca Juga: China berduka, korban tewas virus corona sudah menembus 400 jiwa

Carnival Japan, sebuah unit operator pelayaran Inggris-Amerika, Carnival Corp, mengkonfirmasi bahwa pergantian kapal telah ditunda sekitar 24 jam untuk memberikn waktu bagi pihak berwenang  meninjau kesehatan semua 2.666 tamu dan 1.045 awak di atas kapal.

Setelah kesehatan setiap orang diperiksa, mereka yang menderita demam atau yang merasa tidak sehat akan diuji, setelah itu pihak berwenang akan memutuskan apakah akan membiarkan orang meninggalkan kapal, kata Suga.

Baca Juga: Di Taiwan, flu babi lebih ditakuti ketimbang virus corona

Ditanya apakah epidemi akan mempengaruhi rencana kunjungan pemimpin China Xi Jinping yang diperkirakan akan terjadi pada bulan April, Suga mengatakan, persiapan untuk kunjungan itu berjalan sesuai rencana.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×