kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang menghadapi gelombang ketiga infeksi virus corona (Covid-19)


Kamis, 31 Desember 2020 / 15:04 WIB
Jepang menghadapi gelombang ketiga infeksi virus corona (Covid-19)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Infeksi virus corona baru di Tokyo mencapai rekor tertinggi lebih dari 1.300 pada Kamis dan menimbulkan kekhawatiran ledakan kasus. Media lokal melaporkan, perayaan Malam Tahun Baru dibatasi ketika negara itu memerangi gelombang ketiga pandemi.Puluhan penerbangan juga dibatalkan karena hujan salju lebat melanda beberapa wilayah Jepang pada Kamis.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah mendesak orang-orang untuk merayakan Tahun Baru dengan tenang, dan menghindari acara yang tidak penting, di tengah krisis ganda.

Japan Airlines dan All Nippon Airways membatalkan atau berencana membatalkan total sekitar 140 penerbangan. NHK melaporkan, operasional kereta peluru telah ditangguhkan layanannya di beberapa bagian prefektur Yamagata utara.

Jepang telah memerangi gelombang ketiga infeksi COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir dan pada hari Senin mulai melarang masuknya warga negara asing non-residen setelah mendeteksi varian virus dari Inggris dan Afrika Selatan.

Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintah mungkin harus mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat jika jumlah kasus COVID-19 bertambah.

Baca Juga: Makin parah, Gubernur Tokyo khawatir wabah corona dapat meledak di Tokyo

Badan urusan rumah tangga kekaisaran Jepang telah membatalkan acara Tahun Baru tahunan yang ditetapkan pada 2 Januari, di mana Kaisar Naruhito dan anggota keluarga kekaisaran lainnya akan menyambut simpatisan.

Di Tokyo, di mana gubernur telah memperingatkan tentang potensi ledakan kasus COVID-19 di tengah rekor kenaikan harian, layanan kereta tambahan akan ditangguhkan mulai akhir 31 Desember hingga 1 Januari.

“Saya ingin tegaskan lagi bahwa tidak ada libur Tahun Baru untuk virus corona. Saya mendorong orang untuk menghabiskan liburan yang tenang dengan tinggal di rumah bersama keluarga, ”kantor berita Kyodo mengutip pernyataan Gubernur Tokyo Yuriko Koike kepada wartawan, Kamis.

Perdana Menteri Suga akan bertemu dengan menteri terkait termasuk Menteri Kesehatan Norihisa Tamura dan Menteri Ekonomi Nishimura pada Kamis malam untuk membahas situasi virus corona di Tokyo, kata media lokal. Sekitar 3.400 orang telah meninggal di Jepang dari sekitar 231.000 kasus selama pandemi sejauh ini.

Selanjutnya: Singapura memulai program vaksinasi corona, PM Singapura masuk daftar awal divaksin




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×