kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang protes atas penempatan rudal S-300V4 oleh Rusia di Kuril


Kamis, 03 Desember 2020 / 00:05 WIB
Jepang protes atas penempatan rudal S-300V4 oleh Rusia di Kuril


Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang menyuarakan protes atas penempatan sistem rudal permukaan-ke-udara S-300V4 oleh militer Rusia di Kepulauan Kuril, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan kepada TASS, Rabu (2/12).

"Kami terus mengumpulkan informasi tentang tindakan militer Rusia di Wilayah Utara (istilah Jepang untuk merujuk ke Kepulauan Kuril di Selatan Rusia)," kata Kementerian Luar Negeri Jepang. 

"Pada 1 Desember, Kedutaan Besar Jepang di Rusia mengajukan protes kepada Kementerian Luar Negeri Rusia, mencatat  tindakan itu dapat memperkuat kemampuan militer Rusia dan tidak sesuai dengan posisi negara kami di kepulauan ini," ujar Kementerian Luar Negeri Jepang.

Pada Selasa (1/12), Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, sistem rudal permukaan-ke-udara S-300V4 dari Distrik Militer Timur memasuki tugas tempur di Kepulauan Kuril.

Baca Juga: Rusia kerahkan rudal pertahanan S-300 di Kepulauan Kuril, Jepang bisa marah besar

S-300V4 adalah sistem rudal pertahanan udara yang sangat mobile, dirancang untuk melindungi fasilitas militer dan objek vital serta pasukan dari serangan senjata balistik dan udara aerodinamis. 

Ini adalah versi keempat dari sistem rudal anti-pesawat S-300V yang ditingkatkan.

Rusia dan Jepang telah melakukan pembicaraan untuk menandatangani perjanjian damai sejak pertengahan abad ke-20. Batu sandungan utama untuk mencapai hal ini adalah masalah kepemilikan atas Kepulauan Kuril Selatan.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Kepulauan Kuril masuk dalam wilayah Uni Soviet. Namun, kepemilikan atas Iturup, Kunashir, Kepulauan Shikotan, dan Kepulauan Habomai telah ditantang oleh Jepang. 

Kementerian Luar Negeri Rusia telah berulang kali mengatakan, kedaulatan Rusia atas pulau-pulau tersebut, yang berkomitmen untuk dituangkan dalam dokumen internasional, tidak dapat dipertanyakan.

Selanjutnya: Mengenal Kazan, kapal selam nuklir tercanggih Rusia yang mematikan




TERBARU

[X]
×