Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang akan menyetujui obat Avigan buatan Fujifilm Holdings untuk pengobatan Covid-19 pada akhir Mei, Kyodo News melaporkan pada Senin (25/5) mengutip seorang pejabat pemerintah.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pada awal bulan ini, ia berharap Avigan bisa mendapat persetujuan dalam beberapa waktu ke depan pada Mei jika kemanjuran dan keamanannya bisa terkonfirmasi.
Saham Fujifilm merosot pekan lalu setelah laporan Kyodo News menyebutkan, studi sementara tidak menunjukkan bukti yang jelas tentang kemanjuran Avigan untuk pengobatan Covid-19.
Baca Juga: Berlomba, Novavax mulai uji klinis vaksin virus corona ke manusia
Para peneliti di Universitas Kesehatan Fujita, yang sedang melakukan uji klinis terhadap Avigan, menyebutkan, studi sementara untuk memastikan validitas ilmiah dari uji coba tersebut, bukan buat menentukan kemanjuran obat itu.
Selama konferensi pers tentang laporan keuangan pada 22 Mei lalu, Senior Vice President Fujifilm Junji Okada menolak mengomentari kapan Avigan mungkin mendapat persetujuan dari otoritas Jepang.
Fujifilm tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar pada Selasa (26/5).
Baca Juga: Waspada, cerpelai di Belanda menularkan virus corona ke manusia
Ketertarikan pada Avigan, yang secara umum dikenal sebagai favipiravir, melonjak pada Maret lalu, setelah seorang pejabat China mengatakan, obat itu untuk membantu pasien pulih dari Covid-19.
Obat ini sekarang menjadi subjek dari setidaknya 16 uji klinis di seluruh dunia. Kekhawatiran terhadap Avigan muncul karena terbukti menyebabkan cacat lahir pada penelitian atas hewan.
Pemerintah Jepang telah meminta Fujifilm untuk melipatgandakan stok obat nasional, mendapat persetujuan pada 2014 sebagai pengobatan flu darurat, dan berjanji untuk menyumbangkannya ke negara lain atas permintaan.
Baca Juga: Bursa Asia Pasifik melaju di zona hijau terangkat akan harapan vaksin virus corona
Lusinan uji klinis untuk perawatan Covid-19 dan vaksin potensial sedang berlangsung di seluruh dunia. Salah satu kandidat adalah vaksin DNA yang perusahaan biofarmasi AnGes dan Universitas Osaka kembangkan.
Surat kabar Nikkei pada Senin (25/5) menyebutkan, AnGes akan memulai uji klinis vaksinnya terhadap manusia pada Juli nanti, lebih cepat dari rencana awal di September.