Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang akan mengumumkan keadaan darurat virus corona di Tokyo dan enam prefektur lainnya pada hari Selasa (7/4) besok untuk mencoba menghentikan penyebaran wabah corona Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.
Hal itu dikatakan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe seperti dilansir Reuters, Senin (6/4).
Abe mengatakan, pemerintah menyiapkan paket stimulus sebesar US$ 990 miliar untuk menggerakkan perekonomian yang tertekan akibat wabah corona ini.
Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikabarkan akan umumkan keadaan darurat
Reuters melaporkan, lebih dari 3.500 orang dinyatakan positif mengidap virus corona di Jepang dan 85 di antaranya telah meninggal dunia.
Kekhawatiran semakin meningkat karena penyebaran wabah corona di Tokyo meningkat pesat dimana saat ini lebih dari 1.000 kasus ditemukan dan 83 kasus baru pada Senin.
"Mengingat keadaan krisis di bidang medis, pemerintah disarankan untuk bersiap menyatakan keadaan darurat," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kepada wartawan.
Menurut Abe, keadaan darurat ini akan berlangsung sekitar satu bulan. Selama itu, kondisi ini akan memberikan wewenang kepada gubernur untuk meminta setiap orang agar tetap di rumah dan menutup kegiatan bisnis mereka, namun ini tidak akan seketat lockdown seperti di beberapa negara lain.
Baca Juga: Jepang akan umumkan darurat corona selama enam bulan
Dalam kebanyakan kasus, tidak ada sanksi bagi mereka yang mengabaikan himbauan untuk tinggal di rumah. Penegakkan disiplin tinggal di rumah justru lebih banyak datang dari tetangga atau lebih karena menghormati pemerintah.
Tekanan untuk mengumumkan darurat corona terus meningkat terhadap pemerintahan Abe, kendati Abe telah menyatakan keprihatinannya terkait desakan mengumumkan darurat corona yang terkesan buru-buru, sebab hal ini berdampak luas pada pembatasan pergerakan bisnis dan ekonomi di Negeri Sakura tersebut.
Abe juga mengatakan, pemerintah telah memutuskan meluncurkan stimulus 108 triliun yen, termasuk lebih dari 6 triliun yen untuk diberikan secara tunai kepada keluarga-keluarga di Jepang dan pelaku usaha kecil yang terdampak dan 26 triliun yen untuk memberikan biaya jaminan sosial serta pembayaran pajak yang ditangguhkan.
Belum jelas seberapa besar dari paket stimulus itu yang menjadi tanggungjawab pemerintah Jepang.
"Pemerintah ingin membantu bisnis melanjutkan dan melindungi pekerjaan," terang Abe.
Baca Juga: Kurosawa Kazuko, komedian Jepang positif terinfeksi virus corona
Keputusan Abe untuk mengumumkan darurat corona pada Selasa besok mendapat dukungan dari rakyat Jepang. Dalam jajak pendapat yang diterbitkan pada hari Senin ini oleh JNN, yang dilakukan penyiar TBS, 80% dari mereka yang disurvei mengatakan Abe harus menyatakan darurat corona. Sementara 12% lainnya menyatakan tidak perlu.
Kendati begitu, Direktur Institute for Public Health di King’s College, London,Kenji Shibuya, mengatakan, pengumuman keadaan darurat sudah terlambat karena peningkatan ledakan kasus corona di Tokyo.
"Seharusnya paling lambat diumumkan 1 April," katanya.