Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Jerman tengah melakukan pembicaraan intensif terkait rencana pembelian sistem pertahanan udara Patriot dari Amerika Serikat untuk membantu Ukraina menghadapi gelombang serangan udara Rusia yang semakin intens.
Langkah ini muncul setelah Amerika Serikat dilaporkan menangguhkan pengiriman sejumlah senjata penting ke Ukraina, termasuk 30 rudal pertahanan udara Patriot, karena keterbatasan stok.
Penundaan tersebut memicu kekhawatiran serius dari pihak Kyiv yang menyebut langkah itu dapat melemahkan kemampuan mereka untuk melindungi wilayah dari serangan rudal Rusia.
Opsi Jerman: Beli dari AS, Kirim ke Ukraina
“Sedang dibahas berbagai cara untuk menutup kekurangan Patriot ini,” ujar juru bicara pemerintah Jerman dalam konferensi pers di Berlin, Jumat (20/6). “Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah membeli sistem Patriot dari Amerika Serikat, lalu mengirimkannya langsung ke Ukraina,” tambahnya.
Baca Juga: Belanda dan Jerman Tuduh Rusia Gunakan Senjata Kimia Berbahaya di Ukraina
Jerman sebelumnya telah mengirim tiga sistem Patriot buatan AS dari stok militernya untuk mendukung pertahanan udara Ukraina. Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, bahkan telah meluncurkan inisiatif internasional dalam kelompok Ramstein—yang terdiri dari sekitar 50 negara pendukung Ukraina—untuk mengumpulkan lebih banyak sistem tersebut.
Kunjungan ke Washington dan Upaya Mengejar Kapasitas Produksi
Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman juga mengonfirmasi bahwa Pistorius dijadwalkan mengunjungi Washington D.C. akhir bulan ini untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS guna membahas inisiatif ini, termasuk soal kapasitas produksi sistem pertahanan.
Pistorius sebelumnya juga sempat mengusulkan agar sistem Patriot dibeli dari pihak-pihak yang bersedia melepaskannya dalam waktu cepat, sehingga Ukraina tidak harus menunggu lama akibat antrean produksi industri pertahanan global.
Ukraina Makin Terdesak, Rusia Serang Kyiv Besar-Besaran
Kebutuhan Ukraina akan sistem Patriot kian mendesak, terlebih setelah Rusia meluncurkan serangan drone terbesar sepanjang perang, hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump dilaporkan melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Serangan tersebut menyebabkan sedikitnya 23 warga sipil terluka.
Patriot merupakan sistem pertahanan yang sangat vital bagi Ukraina untuk menghadapi serangan rudal balistik berkecepatan tinggi yang kian sering digunakan Rusia.
Baca Juga: AS Hentikan Sebagian Bantuan Militer ke Ukraina, Termasuk Sistem Pertahanan Udara
Jerman Ambil Alih Kepemimpinan, Total Bantuan Capai €38 Miliar
Sebagai donatur terbesar kedua setelah Amerika Serikat, Jerman tampaknya berusaha mengambil peran lebih besar dalam memastikan keberlanjutan dukungan terhadap Kyiv, terutama di tengah ketidakpastian arah kebijakan luar negeri AS di bawah Presiden Trump.
Menurut data Kementerian Pertahanan Jerman, total bantuan militer yang telah dan akan disalurkan ke Ukraina mencapai €38 miliar (sekitar Rp673 triliun).
Sementara itu, laporan dari Bloomberg News menyebutkan bahwa Jerman juga tengah mempersiapkan pemesanan tank senilai €25 miliar guna memperkuat brigade NATO, meski Kementerian Pertahanan belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut.