kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Belanda dan Jerman Tuduh Rusia Gunakan Senjata Kimia Berbahaya di Ukraina


Jumat, 04 Juli 2025 / 16:58 WIB
Belanda dan Jerman Tuduh Rusia Gunakan Senjata Kimia Berbahaya di Ukraina
ILUSTRASI. Belanda dan Jerman menyuarakan keprihatinan serius atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh Rusia di Ukraina. REUTERS/Gleb Garanich 


Sumber: Newsweek | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belanda dan Jerman menyuarakan keprihatinan serius atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh Rusia di Ukraina.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Belanda pada Jumat, 4 Juli 2025, kedua negara menuduh Moskow telah meningkatkan penggunaan zat kimia berbahaya, termasuk chloropicrin, dalam konflik yang sedang berlangsung.

Chloropicrin: Agen Kimia Mematikan yang Dilarang

Chloropicrin adalah zat kimia beracun yang dikenal sejak era Perang Dunia I, dan penggunaannya dilarang dalam peperangan berdasarkan Konvensi Senjata Kimia (CWC) tahun 1993, yang juga telah ditandatangani oleh Rusia.

Zat ini dapat menyebabkan iritasi parah pada sistem pernapasan, muntah, dan bahkan kematian bila terpapar dalam dosis tinggi.

Baca Juga: Anggota NATO Sepakat Naikkan Anggaran Pertahanan, Jadi 5% dari PDB

Menurut Dinas Intelijen Militer dan Keamanan Umum Belanda (MIVD dan AIVD) serta Badan Intelijen Luar Negeri Jerman (BND), Rusia tidak hanya menggunakan gas air mata dalam jumlah besar, tetapi juga diduga telah secara sistematis menggunakan chloropicrin sebagai bagian dari taktik militernya di Ukraina.

Pelanggaran Berat Konvensi Internasional

Menteri Pertahanan Belanda, Ruben Brekelmans, mengecam keras tindakan ini, menyebutnya sebagai “pelanggaran berat terhadap hukum internasional.”

“Rusia semakin jauh dalam penggunaan senjata kimia. Ini dilakukan secara sistematis dan dalam skala besar,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Brekelmans menambahkan bahwa tindakan ini tidak hanya berbahaya bagi Ukraina, tetapi juga dapat menjadi preseden berbahaya bagi dunia internasional jika tidak segera ditindak.

“Ini adalah jalan yang sangat berbahaya. Jika ambang penggunaan senjata kimia diturunkan, dampaknya bisa meluas ke seluruh Eropa dan dunia.”

Seruan untuk Sanksi Lebih Keras dan Dukungan ke Ukraina

Sebagai tanggapan atas temuan ini, Belanda menyerukan sanksi tambahan terhadap Rusia, peningkatan isolasi diplomatik, serta dukungan militer tanpa kompromi bagi Ukraina.

Baca Juga: NATO Prediksi Rusia akan Menyerang dalam Lima Tahun

“Penggunaan senjata kimia oleh Rusia tidak boleh dinormalisasi. Dunia internasional harus bersikap tegas,” tambah Brekelmans.

Hingga berita ini diturunkan, Newsweek melaporkan bahwa mereka telah menghubungi Perwakilan Tetap Federasi Rusia untuk Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) serta OPCW itu sendiri untuk memberikan komentar resmi, namun belum mendapat tanggapan.

OPCW, sebagai badan yang bertugas mengawasi pelaksanaan Konvensi Senjata Kimia, memiliki mandat untuk menyelidiki dugaan pelanggaran dan menjatuhkan sanksi internasional jika terbukti.

Selanjutnya: Cara Mengecat Ruangan dalam Sehari untuk Rumah Terlihat Segar dan Elegan

Menarik Dibaca: Cara Mengecat Ruangan dalam Sehari untuk Rumah Terlihat Segar dan Elegan




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×