Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - BERLIN - Angkatan bersenjata Jerman berencana menambah pesanan 200.000 peluru artileri lagi dari Rheinmetall RHMG.DE, produsen senjata, melebihi rencana awal. Hal ini terungkap dalam sebuah surat dari Kementerian Pertahanan Jerman kepada komite anggaran parlemen yang dilihat Reuters pada hari Selasa.
Surat tersebut menyatakan bahwa militer Jerman akan membeli 200.000 peluru artileri 155mm tambahan senilai sekitar 880 juta euro (sekitar Rp 13,2 triliun) di bawah kerangka kerja perjanjian mereka dengan perusahaan pertahanan tersebut. Sebelumnya, Jerman telah sepakat dengan kesepakatan senilai 1,2 miliar euro (sekitar Rp 18 triliun) untuk ratusan ribu peluru, sekering, dan hulu ledak.
Baca Juga: 200 Peluru Artileri Ditembakkan Korea Utara untuk Lawan Militer Korea Selatan
Peluru tambahan ini ditujukan untuk mengisi kembali persediaan militer Jerman. Jerman sendiri turut memasok Ukraina yang sedang berperang melawan serangan Rusia sejak 2022.
Seiring dengan negara-negara Barat yang memperkuat militer mereka dan mengisi kembali persediaan setelah memasok senjata ke Kyiv, Rheinmetall mengalami peningkatan tajam dalam pesanan. Nilai pasar perusahaan ini sendiri telah meningkat lebih dari empat kali lipat sejak perang di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Jerman dengan pemesanan tambahan ini juga ingin memastikan Rheinmetall dapat mendirikan jalur produksi baru di kota Unterluess, Jerman tengah.
Sebagai salah satu produsen peluru artileri dan tank terbesar di dunia, Rheinmetall mulai meningkatkan produksi setelah invasi Rusia ke Ukraina. Kebutuhan amunisi yang tinggi di Ukraina memperburuk kekurangan yang sudah ada, membuat produsen Eropa kesulitan memenuhi permintaan.
Awalnya, peningkatan pesanan ini dilaporkan oleh majalah Der Spiegel.