kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jerman Termasuk Negara Terkaya Dunia, Ini Indikator Warga Miskin di Sana


Senin, 17 Oktober 2022 / 09:32 WIB
Jerman Termasuk Negara Terkaya Dunia, Ini Indikator Warga Miskin di Sana
ILUSTRASI. Jerman termasuk ke dalam salah satu negara terkaya dunia. Akan tetapi, muncul sejumlah tanda meningkatnya kemiskinan di Jerman. REUTERS/Fabian Bimmer


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Jerman menganggap negaranya punya jaring pengaman sosial yang kuat. Siapa pun yang menganggur, atau tidak dapat bekerja, akan menerima jaminan sosial dasar. Sistem ini dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai Hartz IV. 

Uang ini untuk membantu menutupi biaya hidup dasar seperti sewa tempat tinggal, listrik dan air serta asuransi kesehatan. Dalam sistem ini, individu dan orangtua tunggal yang berhak akan mendapat bantuan pemerintah sebesar 449 euro (Rp 6,72 juta) per bulan untuk membeli makanan, pakaian, barang-barang rumah tangga, produk kebersihan pribadi, dan tagihan seperti internet, telepon, dan listrik. 

Ada juga bantuan tambahan untuk setiap anak, tergantung umur mereka. Hartz IV dan program kesejahteraan publik lainnya telah berulang kali dikritik di Jerman karena hanya memenuhi kebutuhan yang paling dasar. 

Pensiunan pilih bekerja daripada terima bantuan Ketika inflasi meroket di Jerman, semakin sulit bagi banyak orang untuk membeli roti, susu, buah, dan sayuran, yang kini harganya naik lebih dari 12 persen dibandingkan tahun lalu. 

Pada tahun 2020, sekitar 1,1 juta orang memanfaatkan bantuan dari bank makanan. Jumlah itu kini mendekati 2 juta. Kemiskinan juga meningkat di kalangan warga lanjut usia. 

Uang pensiun bulanan mereka sering kali tidak cukup untuk menutupi semua pengeluaran. Pensiunan perempuan khususnya merasakan dampak ini, karena dulu saat aktif bekerja mereka cenderung bekerja paruh waktu untuk berbagi waktu dengan keluarga dan dibayar lebih rendah. 

Menurut sebuah studi terbaru dari Bertelsmann Foundation, kemiskinan usia lanjut diperkirakan akan memengaruhi 20 persen orang Jerman pada tahun 2036. Orang dengan pensiunan di bawah ambang batas tertentu boleh mengeklaim bantuan pemerintah. 

Namun, banyak yang tidak melakukannya karena enggan terlihat seperti orang yang butuh bantuan. Studi menunjukkan bahwa dua pertiga dari para pensiunan yang berhak mengklaim bantuan merasa segan untuk mengklaim. 

Seringnya, para pensiunan ini lebih berusaha untuk bisa kembali ke dunia kerja, atau mengumpulkan kaleng dan botol bekas dengan deposit yang dapat ditukarkan seharga beberapa sen euro di sejumlah supermarket, untuk kemudian hasilnya dibelanjakan sesuai kebutuhan mereka. 

Baca Juga: Biden: Putin Telah Salah Memperhitungkan Kemampuannya untuk Menduduki Ukraina




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×