kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Joe Biden dapat peringatan, perang di Laut China Selatan bisa terjadi tahun ini


Jumat, 19 Februari 2021 / 07:04 WIB
Joe Biden dapat peringatan, perang di Laut China Selatan bisa terjadi tahun ini
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden mendapatkan peringatan bahwa perang di Laut China Selatan atas Taiwan antara Washington dan Beijing sangat mungkin terjadi tahun ini. Foto: Spesialis Komunikasi Massa Kelas 2 Markus Castaneda/Armada Ketujuh Angkatan Laut AS


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Namun, dalam wawancara CBS, Biden mengatakan dia memandang hubungan AS dengan China sebagai salah satu "persaingan ekstrim".

Meskipun laporan tersebut menurunkan risiko konflik di Laut China Selatan, namun para ahli masih memperingatkan bahwa dampak konflik akan tinggi.

Risiko lain yang disorot oleh laporan itu termasuk pengembangan lebih lanjut senjata nuklir atau pengujian rudal balistik Korea Utara, yang memicu ketegangan militer yang meningkat di Semenanjung Korea.

Risiko tingkat satu yang lebih rinci juga termasuk peningkatan kekerasan dan ketidakstabilan politik di Afghanistan, konfrontasi bersenjata antara Iran dan Amerika Serikat dan serangan dunia maya yang sangat mengganggu pada infrastruktur penting AS.

Baca Juga: Xi Jinping picu kepanikan dari Tokyo hingga Washington, ada apa?

Itu terjadi setelah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar di pulau-pulau yang diklaim oleh China di Laut China Selatan minggu ini.

Kapal perusak berpeluru kendali USS Russell berlayar dalam jarak 12 mil laut dari Kepulauan Spratly di bagian selatan jalur air 1,3 juta mil persegi, yang hampir semuanya diklaim oleh China sebagai wilayah kedaulatannya.

Letnan Joe Keiley, juru bicara Armada ke-7 Angkatan Laut AS, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Operasi kebebasan navigasi ("FONOP") ini menjunjung tinggi hak, kebebasan dan penggunaan yang sah atas laut yang diakui dalam hukum internasional dengan menantang pembatasan yang melanggar hukum pada wilayah tidak bersalah yang diberlakukan oleh China, Vietnam dan Taiwan."

Selanjutnya: Laut China Selatan memanas lagi, kapal perusak AS dekati kepulauan yang China klaim



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×