kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Xi Jinping picu kepanikan dari Tokyo hingga Washington, ada apa?


Kamis, 18 Februari 2021 / 06:53 WIB
Xi Jinping picu kepanikan dari Tokyo hingga Washington, ada apa?
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping telah menyalakan lonceng peringatan dari Tokyo ke Washington. REUTERS/Thomas Peter


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping telah menyalakan lonceng peringatan dari Tokyo ke Washington. Ini terjadi setelah China mengirim kapal perang yang sudah dipersenjatai dengan meriam ke perairan Jepang.

Melansir Express.co.uk, pada Selasa (16/2/2021), Beijing mengirim dua kapal ke Laut China Timur dekat kepulauan Senkaku dalam upaya untuk menegaskan dominasi dan klaim teritorialnya. Pulau-pulau yang disengketakan itu telah diklaim oleh China dan Jepang selama bertahun-tahun.

Tindakan itu telah memicu reaksi keras, di mana  China dituduh melanggar hukum internasional.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan insiden itu benar-benar tidak dapat diterima dan disesalkan.

Baca Juga: Tantang militer China di Laut China Selatan, ini yang dilakukan kapal perusak AS

"Kegiatan ini merupakan pelanggaran hukum internasional," kata Kato seperti yang dikutip Express.co.uk.

Operasi terbaru ini dilakukan saat China memberlakukan "Hukum Penjaga Pantai" baru, yang memungkinkan penjaga pantai negara itu menggunakan senjata.

Undang-undang tersebut mengizinkan kapal China untuk mengambil tindakan jika Beijing memandang ada kapal yang memasuki perairan teritorialnya.

Media Jepang memberitakan, salah satu kapal Tiongkok dipersenjatai dengan meriam dan dua kapal juga mengancam kapal penangkap ikan Jepang.

Baca Juga: Laut China Selatan memanas lagi, kapal perusak AS dekati kepulauan yang China klaim

Beijing membenarkan tindakannya di dekat Senkaku dengan mengklaim perairan di Laut China Timur adalah wilayahnya yang tidak terpisahkan.

Gangguan terbaru ini telah memicu kekhawatiran tentang kemungkinan insiden di wilayah tersebut karena beberapa Partai Demokrat Liberal yang berkuasa telah mendorong lebih banyak latihan militer bersama antara Pasukan Bela Diri dan militer AS.




TERBARU

[X]
×