kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.713   9,00   0,05%
  • IDX 8.704   17,62   0,20%
  • KOMPAS100 1.194   0,28   0,02%
  • LQ45 856   1,16   0,14%
  • ISSI 311   1,13   0,36%
  • IDX30 439   0,48   0,11%
  • IDXHIDIV20 506   1,37   0,27%
  • IDX80 134   0,26   0,19%
  • IDXV30 139   0,34   0,25%
  • IDXQ30 139   0,30   0,21%

Joe Biden pastikan AS akan kembali bergabung dengan Paris Agreement


Kamis, 21 Januari 2021 / 10:37 WIB
Joe Biden pastikan AS akan kembali bergabung dengan Paris Agreement
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih setelah pelantikannya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46, di Washington, Amerika Serikat, Rabu (20/1/2021).


Sumber: BBC,Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Dilansir dari BBC (1/7/2017), Trump mengklaim bahwa Paris Agreement bisa membuat AS kehilangan US$ 3 triliun PDB dan menghapus 6,5 juta pekerjaan.

"Kesepakatan ini akan merusak ekonomi kita, melumpuhkan pekerja kita, dan secara efektif mematikan industri batu bara kita," ungkap Trump kala itu.

Paris Agreement merupakan kesepakatan yang terbentuk pada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) tahun 2016.

Kesepakatan ini pada dasarnya bertujuan untuk mengontrol proses mitigasi, adaptasi, dan kuangan terkait pengelolaan emisi gas rumah kaca. Paris Agreement sampai saat ini masih dianggap sebagai kesepakatan iklim komprehensif pertama di dunia.

Melalui kesepakatan ini, semua negara yang meratifikasi berharap bisa mencapai target pengurangan emisi karbondioksida (CO2) sebesar 20%, peningkatan pangsa pasar energi terbarukan menjadi 20%, dan peningkatan 20% efisiensi energi.

Selanjutnya: Ambil alih krisis AS, Biden: Kita harus hentikan perang tak beradab ini!




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×