kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   -14.000   -0,83%
  • USD/IDR 16.443   -63,00   -0,38%
  • IDX 6.546   -52,36   -0,79%
  • KOMPAS100 934   -14,89   -1,57%
  • LQ45 732   -7,86   -1,06%
  • ISSI 204   -1,81   -0,88%
  • IDX30 381   -3,77   -0,98%
  • IDXHIDIV20 460   -1,25   -0,27%
  • IDX80 106   -1,58   -1,47%
  • IDXV30 110   -2,08   -1,85%
  • IDXQ30 125   -0,77   -0,61%

JPMorgan Meningkatkan Peluang Resesi AS Tahun Ini Menjadi 40%, Investor Panik!


Selasa, 11 Maret 2025 / 12:18 WIB
JPMorgan Meningkatkan Peluang Resesi AS Tahun Ini Menjadi 40%, Investor Panik!
ILUSTRASI. Pasar kripto dan saham teknologi mengalami aksi jual besar-besaran pada 10 Maret seiring meningkatnya kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat. REUTERS/Benoit Tessier


Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kripto dan saham teknologi mengalami aksi jual besar-besaran pada 10 Maret seiring meningkatnya kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat.

Meskipun pemerintah AS telah berusaha meredam ketakutan tersebut, sentimen pasar tetap negatif.

Probabilitas Resesi AS Naik Tajam

Ekonom dari JPMorgan meningkatkan peluang resesi AS tahun ini menjadi 40%, naik dari 30% di awal 2025. Menurut laporan The Wall Street Journal, analis bank investasi tersebut menyebut bahwa kebijakan ekonomi AS yang ekstrem dapat menjadi pemicu utama resesi.

Sementara itu, ekonom dari Goldman Sachs juga meningkatkan probabilitas resesi dalam 12 bulan ke depan menjadi 20%, naik dari 15%. Mereka menambahkan bahwa angka ini dapat meningkat lebih lanjut jika pemerintahan Trump tetap kukuh pada kebijakan ekonominya meskipun data ekonomi menunjukkan pelemahan.

Di sisi lain, Morgan Stanley merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dan menaikkan perkiraan inflasi. Bank tersebut memperkirakan PDB AS hanya tumbuh 1,5% pada 2025 dan turun menjadi 1,2% pada 2026.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Peringatkan Krisis Pasar Saham, Apakah Resesi Besar Telah Dimulai?

Meskipun demikian, penasihat ekonomi utama Presiden Donald Trump, Kevin Hassett, berusaha meredakan ketakutan akan resesi. Dalam wawancara dengan CNBC pada 10 Maret, ia menyatakan masih banyak alasan untuk optimisme terhadap ekonomi AS. "

Ada banyak alasan untuk tetap optimis terhadap ekonomi ke depan. Namun, memang benar bahwa pada kuartal ini ada beberapa anomali dalam data ekonomi," ujarnya.

Dalam wawancara dengan Fox News pada 9 Maret, Trump menyebut bahwa ekonomi AS sedang berada dalam "periode transisi."

Tekanan di Pasar Saham dan Kripto

Fenomena Trump bump yang sebelumnya mendorong pasar kini telah menghilang, dengan indeks S&P 500 berada di bawah level sebelum kemenangan Trump pada pemilu 5 November 2024.

Indeks S&P 500 telah kehilangan hampir 10% dari puncaknya bulan lalu, sementara Nasdaq sudah memasuki fase koreksi dengan penurunan 14% hanya dalam tiga minggu terakhir.

Semua pasar saham AS ditutup di zona merah pada 10 Maret:

  • S&P 500 turun 2,7%, ke level terendah sejak September 2024.

  • Nasdaq anjlok 4%, mencatatkan hari terburuknya sejak 2022.

  • Dow Jones Industrial Average kehilangan hampir 900 poin atau sekitar 2,1%.

Baca Juga: Dalai Lama Tegaskan Penerusnya akan Lahir di Luar China

Tekanan terbesar datang dari saham teknologi unggulan, Magnificent 7, yang kehilangan lebih dari US$750 miliar kapitalisasi pasar dalam satu hari:

  • Tesla jatuh 15%, menjadi saham berkinerja terburuk di S&P 500 tahun ini.

  • Nvidia merosot 5,1%.

  • Apple turun 4,9%.

  • Meta anjlok 4,4%.

  • Alphabet kehilangan 4,5%.

Di pasar kripto, total kapitalisasi pasar turun 7,5% menjadi US$2,6 triliun pada 11 Maret, dengan lebih dari US$240 miliar keluar dari sektor ini.

Bitcoin (BTC) juga mengalami tekanan signifikan, turun 4% pada hari itu dan menyentuh level US$76.784 sebelum mengalami sedikit pemulihan ke US$79.000.

Selanjutnya: Bank Muamalat Tangkap Peluang Pertumbuhan di KPR

Menarik Dibaca: Resep Kue Garpu Gurih dan Renyah, Cukup 1 Telur Bisa Menuhin Toples Lebaran


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×