kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

JPMorgan naikkan standar pemberian KPR, mitigasi NPL di tengah pandemi Covid-19


Minggu, 12 April 2020 / 15:05 WIB
JPMorgan naikkan standar pemberian KPR, mitigasi NPL di tengah pandemi Covid-19
ILUSTRASI. FILE PHOTO: People walk inside JP Morgan headquarters in New York, October 25, 2013. REUTERS/Eduardo Munoz/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. JPMorgan Chase & Co tengah meningkatkan standar pemberikan kredit untuk sebagian besar pengajuan kredit kepemilikan rumah (KPR) baru sebagai antisipasi mengurasi resiko kredit dari dampak virus corona (Covid-19).

Mulai Selasa pekan ini, konsumen yang mengajukan proposal KPR baru di bank terbesar Amerika Serikat (AS) itu akan membutuhkan skor kredit minimal 700 dan akan diminta untuk membayar uang muka sebesar 20% dari nilai rumah.

Baca Juga: JPMorgan beri relaksasi kredit ke nasabah

Perubahan tersebut menunjukkan bagaimana bank-bank dengan cepat mengganti gigi dalam mengemudikan bisnis sebagai respon terhadap prospek ekonomi AS yang kian suram dan pasar perumahan yang tertekan.

Pandemi Covid-19 telah bikin 16 juta orang kehilangan pekerjaan dan akan mendorong negara itu di jurang resesi.

"Karena ketidakpastian ekonomi, kami membuat perubahan sementara yang akan memungkinkan kami untuk lebih fokus dalam melayani pelanggan kami yang sudah ada," Amy Bonitatibus, Direktur Pemasaran Bisnis Pinjaman Rumah JPMorgan pada Reuters, Minggu (12/4).

Menurut data Inside Mortgage Finance, JPMorgan merupakan pemberi KPR terbesar keempat di AS pada tahun 2019.

Perubahan itu diharapkan membantu JPMorgan mengurangi eksposurnya kepada debitur yang secara tak terduga kehilangan pekerjaan, mengalami penurunan upah, atau yang rumahnya kehilangan nilai.

Baca Juga: Bank besar di AS menolak ikut program pemerintah untuk selamatkan bisnis usaha kecil

Selain itu, JPMorga juga akan membebaskan staf untuk menangani lonjakan permintaan refinancing KPR. Prospeknya akan membutuhkan waktu lebih lama karena staf yang bekerja dari rumah dan bisnis yang tidak penting ditutup.

Menurut data Mortgage Bankers Association (MBA), permintaan refinancing KPR melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade bulan Maret 2020 di tengah tingkat rata-rata suku bunga tetap KPR 30 tahun yakni kredit kepemilikan rumah yang paling populer jatuh mendekati rekor terendah.

JPMorgan tidak akan mengungkapkan persyaratan minimum saat ini untuk berbagai produk KPR-nya, tetapi menurut data MBA, uang muka rata-rata di pasar perumahan adalah sekitar 10%.

Baca Juga: Pengelola dana negara produsen minyak akan jual saham US$ 225 miliar di pasar

Standar kredit baru tidak akan dikenakan kepada empat juta konsumer KPR eksisting JPMorgan atau kreditur berpenghasilan rendah dan menengah yang memenuhi syarat untuk produk "DreaMaker" yang hanya perlu uang muka 3% dan skor kredit 620.

Pasar perumahan AS telah berada di pijakan mantap awal tahun ini. Namun, dengan resesi yang semakin dalam dan calon pembeli rumah tidak dapat melihat properti atau menutup pembelian karena kebijakan social distancing. Krisis kesehatan yang terjadi tengah mengancam terjadinya kegagalan di sektor ini.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×