kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Junta Militer Myanmar Mempertimbangkan Tahanan Rumah Bagi Aung San Suu Kyi


Sabtu, 20 Agustus 2022 / 14:44 WIB
Junta Militer Myanmar Mempertimbangkan Tahanan Rumah Bagi Aung San Suu Kyi
ILUSTRASI. Junta Militer Myanmar Mempertimbangkan Tahanan Rumah Bagi Aung San Suu Kyi. REUTERS/Stringer


Sumber: Channelnewsasia.com,Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - YANGON. Kepala junta Myanmar mengatakan pada Jumat (19 Agustus) dia akan mempertimbangkan untuk mengizinkan pemimpin terguling Aung San Suu Kyi dipindahkan ke tahanan rumah dari penjara tetapi hanya setelah vonis dalam serangkaian kasus terhadapnya tercapai.

Aung San Suu Kyi, yang digulingkan dalam kudeta militer yang dikecam secara luas tahun lalu, dipindahkan ke sebuah penjara di ibu kota Naypyitaw pada Juni di mana dia ditahan di sel isolasi, kata militer.

Sejak kudeta, Suu Kyi telah didakwa dengan setidaknya 18 pelanggaran mulai dari korupsi hingga pelanggaran pemilu, dan telah dijatuhi hukuman beberapa tahun penjara. Dia menyebut tuduhan itu tidak masuk akal dan menyangkal semua tuduhan terhadapnya.

Baca Juga: Myanmar Akan Mengimpor Minyak dari Rusia

Pernyataan tertulis kepala Junta Min Aung Hlaing, yang dibacakan di televisi pemerintah, datang sebagai tanggapan atas permintaan yang dibuat oleh seorang pejabat tinggi PBB yang mengunjungi Myanmar minggu ini dan meminta agar Suu Kyi diizinkan pulang.

"Saya akan mempertimbangkan masalah ini ... setelah putusan selesai," katanya dalam pernyataannya. 

"Kami tidak memaksakan tuduhan yang kuat padanya dan menunjukkan belas kasihan meskipun kami bisa berbuat lebih banyak," tambahnya.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Tak Terima Dikucilkan dari Pertemuan Regional di Asean

Suu Kyi, putri pahlawan kemerdekaan Myanmar, pertama kali dikenai tahanan rumah pada tahun 1989 setelah protes besar-besaran menentang kekuasaan militer selama beberapa dekade.

Pada tahun 1991, ia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian untuk kampanye demokrasi tetapi baru dibebaskan sepenuhnya dari tahanan rumah pada tahun 2010.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×