kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Junta Myanmar putus internet, pengunjuk rasa tegaskan mereka tidak akan menyerah


Sabtu, 03 April 2021 / 05:17 WIB
Junta Myanmar putus internet, pengunjuk rasa tegaskan mereka tidak akan menyerah
ILUSTRASI. Ban terbakar di sebuah jalan saat protes terhadap kup militer terus berlanjut, di Mandalay, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Negara-negara Barat mengutuk kudeta tersebut dan sejumlah negara telah menjatuhkan sanksi terbatas. Tetapi baik China maupun India, yang bersaing untuk mendapatkan pengaruh, tidak mengecam penggulingan Suu Kyi.

Tetangga Myanmar di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) secara tradisional enggan mengkritik sesama anggota berdasarkan prinsip non-campur tangan. Tetapi ada kekhawatiran yang berkembang dengan negara yang selama beberapa dekade telah memicu kekhawatiran internasional atas penindasan domestiknya.

Baca Juga: Gadis kecil usia 7 tahun jadi korban tewas termuda oleh militer Myanmar

Beberapa menteri luar negeri Asia Tenggara bertemu secara terpisah minggu ini dengan seorang pejabat senior di China, yang merupakan investor utama di Myanmar dan salah satu dari sedikit negara yang dapat mempengaruhi para jenderal, untuk mencari dukungannya guna mencari jalan keluar dari krisis. 

"China ... mendukung diadakannya pertemuan khusus para pemimpin ASEAN untuk menengahi secepat mungkin," kata diplomat tertinggi pemerintah China, Wang Yi, setelah pembicaraan dengan menteri luar negeri Malaysia Hishammuddin Hussein.

Selanjutnya: Sedikitnya 50 pengunjuk rasa tewas saat peringatan Hari Angkatan Bersenjata Myanmar



TERBARU

[X]
×