kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Junta Myanmar putus internet, pengunjuk rasa tegaskan mereka tidak akan menyerah


Sabtu, 03 April 2021 / 05:17 WIB
Junta Myanmar putus internet, pengunjuk rasa tegaskan mereka tidak akan menyerah
ILUSTRASI. Ban terbakar di sebuah jalan saat protes terhadap kup militer terus berlanjut, di Mandalay, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Pemimpin aksi protes Khin Sadar dalam sebuah postingan di Facebook mengajak warga Myanmar untuk bergabung dengan "protes gerilya". 

"Mari kita dengarkan radio lagi. Ayo telepon satu sama lain juga," kata Khin Sadar.

Militer tidak mengumumkan atau menjelaskan perintahnya kepada operator telekomunikasi untuk memutus broadband nirkabel. Internet hanya tersedia di saluran tetap, jarang terjadi di Myanmar di mana kebanyakan orang terhubung melalui jaringan nirkabel.

Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan telepon untuk meminta komentar.

Baca Juga: Pemimpin Junta Militer Myanmar janji kembali gelar pemilu di tahun ini

Meskipun internet diputuskan, pengguna masih dapat mengunggah gambar aksi demonstrasi dan pemakaman seorang pengunjuk rasa yang terbunuh.

Sebuah gambar yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan pemandangan luas dari ratusan lilin yang berkedip-kedip di jalan yang gelap, dengan kata-kata "kami tidak akan pernah menyerah".

Catatan Reuters, menurut kelompok advokasi Asosiasi Tahanan Politik (AAPP) yang melacak korban dan penahanan, hingga saat ini, sudah lebih 540 orang yang tewas dalam aksi pemberontakan di Myanmar. Banyak dari mereka yang tewas akibat aksi penembakan oleh militer ke arah kerumunan. 

Baca Juga: Ngeri! Militer Myanmar peringatkan pengunjuk rasa tentang risiko ditembak di kepala

Junta mengatakan mereka yang tewas karena memicu kekerasan. Militer mengatakan pihaknya melakukan kudeta karena pemilu pada November - dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi - dicurangi dan komisi pemilu gagal untuk mengindahkan keluhannya. Komisi pemilu membantah pernyataan itu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×