kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Juru Bicara China: Tiongkok adalah korban, bukan pelaku, apalagi kaki tangan Covid-19


Selasa, 21 April 2020 / 08:49 WIB
Juru Bicara China: Tiongkok adalah korban, bukan pelaku, apalagi kaki tangan Covid-19
ILUSTRASI. Ilustrasi benera Amerika dan bendera China. KONTAN/Fransiskus Simbolon/16/05/2019


Sumber: Xinhua | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Seorang juru bicara China pada hari Senin (20/4/2020) mengecam beberapa politisi AS yang mengaku akan menuntut pihak China karena menyebabkan penyebaran global Covid-19. Jubir tersebut meminta mereka untuk berhenti menyerang dan menyalahkan Tiongkok tanpa alasan yang jelas.

"Virus ini adalah musuh bersama bagi seluruh umat manusia dan dapat menyerang kapan saja, di mana saja. Seperti negara lain, China juga menjadi korban, bukan pelaku, apalagi kaki tangan Covid-19," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang seperti yang dikutip oleh Xinhua.

Geng mengatakan, China telah mengambil langkah-langkah paling komprehensif, ketat dan menyeluruh untuk menahan Covid-19 dalam semangat yang terbuka, transparan, dan bertanggung jawab.

Baca Juga: Nyaris sepertiga warga AS percaya teori konspirasi tentang asal-usul virus corona

"China telah melakukan pengorbanan luar biasa, mengumpulkan pengalaman berharga, dan membuat kontribusi signifikan terhadap respons global. Komunitas internasional menjadi saksi dan memuji upaya dan kemajuan China," katanya.

Dalam menghadapi krisis kesehatan publik yang besar dan penyakit menular, masyarakat internasional harus berdiri dalam solidaritas dan bekerja bersama, bukan saling tuduh atau menuntut retribusi dan akuntabilitas, katanya.

"Flu H1N1 pecah di Amerika Serikat dan menyebar ke lebih dari 214 negara dan wilayah pada 2009, yang mengakibatkan hampir 200.000 kematian. Apakah ada yang meminta pihak AS untuk memberikan kompensasi?" Geng bertanya lagi.

Baca Juga: Ancaman baru pandemi, pejabat China: Bisa terjadi krisis pangan hebat global

"Pada 1980-an, AIDS pertama kali ditemukan di Amerika Serikat dan menyebar ke dunia. Adakah yang meminta Amerika Serikat untuk bertanggung jawab atas hal ini?" dia melanjutkan.

Juru bicara itu juga menyebutkan gejolak keuangan yang terjadi di Amerika Serikat pada 2008 dan akhirnya berkembang menjadi krisis keuangan global.

"Apakah ada yang meminta pihak AS untuk menanggung akibatnya?" Geng bertanya.

Baca Juga: Krisis corona terbilang akut padahal AS memimpin di bidang medis, apa yang salah?

"AS harus memahami bahwa musuh mereka adalah virus, bukan China," katanya.

"Menyerang dan mendiskreditkan negara lain tidak akan menghemat waktu dan nyawa yang hilang."

Baca Juga: Washington Post ungkap 4 kegagalan Gedung Putih dalam penanganan virus corona

"Kami berharap bahwa mereka yang berada di pihak AS akan menghormati fakta, sains, dan konsensus internasional, berhenti menyerang dan menyalahkan China tanpa alasan, berhenti membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab, dan sebaliknya fokus pada memerangi epidemi di rumah dan mempromosikan kerja sama internasional," tambahnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×