kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jutaan rumah tangga di AS tidak mendapat paket stimulus Covid-19


Kamis, 04 Maret 2021 / 17:47 WIB
Jutaan rumah tangga di AS tidak mendapat paket stimulus Covid-19
ILUSTRASI. Warga antre menunggu untuk menerima vaksin virus corona di New York City, AS, Selasa (2/3/2021).


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Jutaan rumah tangga di Amerika Serikat (AS) tidak akan menerima paket stimulus Covid -19 senilai US$ 1,9 triliun. Alasannya, mereka sudah lebih dulu menerima bantuan di masa Presiden Donald Trump. 

Di pihak lain, bantuan stimulus pada masa Presiden Biden hanya akan diberikan kepada individu dengan penghasilan kurang dari US$ 80.000, atau pasangan dengan pendapatan kurang dari US$ 160.000.

Menurut analisa pajak American Enterprise Institute Kyle Pomerleau memperkirakan hampir 9 juta rumah tangga akan mendapatkan bantuan langsung kali ini. Institut Kebijakan Perpajakan dan Ekonomi menghitung bantuan tersebut membantu 11,8 juta orang dewasa dan 4,6 juta lebih anak-anak.

Namun 200 juta orang dewasa dan 80 juta anak-anak masih akan melihat apa saja manfaat yang akan diperoleh. "Untuk 60% orang Amerika terbawah yaitu orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan. Pada dasarnya tidak akan ada perbedaan sama sekali," kata analis ITEP Steve Wamhoff.

Baca Juga: AS: China satu-satunya yang mampu gabungkan kekuatan ekonomi, militer, dan teknologi

Selain itu, mereka menilai penentuan batas bawah tersebut akan mengurangi biaya antara US$ 13 miliar dan US$ 20 miliar atau sekitar 1% dari total bantuan. Sekitar 162 juta rumah tangga menerima pembayaran pada tahap pertama. 

Senat dari partai Demokrat akan membuka debat pembatasan RUU paket stimulus paling cepat Rabu. Dengan pemungutan suara terakhir untuk pengesahan pada akhir pekan ini. 

Dengan total biaya lebih dari US$ 400 miliar, bantuan langsung tersebut merupakan salah satu elemen terbesar dalam paket bantuan yang juga membayar vaksin dan persediaan medis untuk memerangi pandemi Covid-19. Kemudian mengalokasikan ratusan miliar dolar untuk membantu menghidupkan kembali ekonomi Amerika. 

Melalui RUU tersebut, ada disediakan bantuan hingga US$ 1.400 per orang, termasuk anak-anak. Nilai itu naik dari sebelumnya hanya US$ 1.200 per orang yang disetujui CARES Act. Seddangkan bantuan US$ 600 per orang juga telah disetujui Kongres pada Desember lalu.

Seperti dalam paket bantuan sebelumnya, pembayaran akan dikurangi untuk individu yang berpenghasilan lebih dari US$ 75.000 dan pasangan yang berpenghasilan lebih dari US$ 150.000. 

Pembiayaan Proyek Energi Bersih

Menteri Energi Amerika Serikat Jennifer Granholm mengatakan siap menggelontorkan dana lebih dari US$ 40 miliar untuk mendorong transaksi proyek energi bersih. “Saya siap untuk menghidupkan kembali mesin tersebut sehingga kami dapat memacu inovasi dan penerapan generasi berikutnya,” kata Granholm.

Granholm mengatakan Jigar Shah, seorang ahli dalam penyediaan pembiayaan proyeksi energi bersih, akan mengepalai departemen tersebut. Dia akan membantu menyusun portofolio investasi yang tak tergoyahkan bagi pembayar pajak Amerika sehingga mengatasi perubahan iklim dan menciptakan lapangan kerja baru. 

"Kami siap berinvestasi pada kendaraan canggih, teknologi penangkap karbon, reaktor canggih, dan banyak lagi," kata Granholm. 

Kantor pinjaman Departemen Energi didirikan melalui pendanaan stimulus pada 2009 silam ketika pemerintahan Obama. Lembaga ini telah mengeluarkan dana lebih dari US$ 35 miliar untuk menyediakan pinjaman dan jaminan termasuk Tesla Inc. 

Selanjutnya: Jet tempur Su-27 Rusia kembali cegat pesawat pembom AS di atas Laut Baltik




TERBARU

[X]
×