kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jet tempur Su-27 Rusia kembali cegat pesawat pembom AS di atas Laut Baltik


Kamis, 04 Maret 2021 / 08:59 WIB
Jet tempur Su-27 Rusia kembali cegat pesawat pembom AS di atas Laut Baltik
ILUSTRASI. Pesawat pembom strategis B-1B Lancer milik Angakatan Udara AS.


Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia pada hari Rabu (3/3) melaporkan bahwa pihaknya telah mendeteksi kehadiran dua pesawat pembom strategis B-1B Lancer milik AS yang melintas di atas Laut Baltik.

Pasca melacak kehadiran dua bomber tersebut, unit pertahanan udara Distrik Militer Barat Rusia langsung mengutus satu jet tempur Su-27 untuk mencegat pesawat AS.

"Awal pesawat tempur Rusia mengidentifikasi target udara sebagai pembom strategis B-1B Angkatan Udara AS dan mengawal mereka di atas Laut Baltik," ungkap pusat kontrol, seperti dikutip dari TASS.

Dalam laporannya, Pusat Kontrol Pertahanan Nasional mengatakan tidak ada serangan terlarang ke wilayah udara Rusia. Pusat kontrol juga mengumumkan bahwa penerbangan jet tempur Rusia dilakukan sesuai aturan penerbangan internasional yang berlaku.

Baca Juga: Rusia tampilkan alat canggih untuk menangkal serangan drone di IDEX 2021

Setelah dicegat dan dikawal oleh Su-27, dua pesawat B-1B Lancer milik Angkatan Udara AS langsung berbalik dari perbatasan Rusia. Diikuti oleh kembalinya Su-27 ke pangkalan udara.

Belakangan armada Angkatan Udara AS semakin aktif terlihat di wilayah Eropa. Pada 2 Februari lalu, Komando Eropa Amerika Serikat (EUCOM) mengumumkan bahwa AS mengerahkan pembom B-1B Lancer ke Norwegia untuk pertama kalinya.

Merespons pengumuman tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, menegaskan bahwa pihaknya memangdang langkah AS tersebut sebagai ancaman bagi keamanan regional.

Ia meyakini bahwa saat ini negara-negara Barat, yang dimotori AS, sedang berusaha membangun kekuatan melalui peningkatan kehadiran militer mereka di sekitar Rusia.

Setelah ini pesawat pembom AS diprediksi akan melakukan misi penerbangan di wilayah udara internasional di luar Lingkaran Arktik, yang dekat dengan garis pantai Rusia Barat Laut.

Selanjutnya: Hanya berbobot 35 gram, perusahaan China pamerkan drone militer terbaru


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×