Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross menyatakan kemungkinan AS tidak mengenakan tarif pada kendaraan impor akhir bulan ini setelah melakukan negosiasi dengan produsen mobil asal Uni Eropa, Jepang maupun Korea.
AS masih mempertimbangkan apakah akan mengenakan tarif impor kendaraan dan suku cadang otomotif sebesar 25% pada 14 November 2019. Padahal kebijakan tarif ini telah ditunda enam bulan. Pakar perdagangan memperkirakan penundaan ini bisa terulang lagi.
Baca Juga: TSMC akan tetap memasok cip ke Huawei
Ross menyatakan bahwa pemerintahan Donald Trump berharap untuk menghindari mengenakan tarif setelah membahas rencana investasi modal dengan para produsen mobil.
"Kami telah melakukan pembicaraan yang sangat baik dengan teman-teman Eropa, dengan teman-teman Jepang, dengan teman-teman Korea. Mereka adalah sektor-sektor penghasil mobil utama," kata Ross, dilansir dari Reuters, Minggu (3/10).
“Harapan kami adalah bahwa negosiasi yang telah dilakukan dengan masing-masing perusahaan mengenai rencana investasi modal mereka akan membuahkan hasil yang cukup sehingga bahkan mungkin tidak perlu untuk memberlakukan tarif sepenuhnya,” tambahnya.
Asal tahu saja, Amerika Serikat telah menandatangani kesepakatan perdagangan dengan Jepang dan Korea Selatan yang tampaknya akan mencegah kebijakan tarif impor mobil. Sayangnya pembicaraan dengan Uni Eropa berjalan lamban.
Baca Juga: Duh, Indeks Manufaktur Zona Eropa Bulan Oktober Masih Tertekan
Trump bulan lalu mengatakan Washington terus berbicara dengan UE tentang perdagangan yang bertujuan untuk menghindari pengenaan tarif yang lebih luas untuk saat ini.
Sejalan dengan itu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin juga memuji peningkatan investasi oleh produsen mobil Eropa di Amerika Serikat. Pernyataan itu memberi harapan adanya penangguhan hukuman lain tapi tetap waspada.
"Kami berharap bahwa dapat menghindari tarif mobil untuk saat ini, tetapi kami juga tahu ada kemungkinan presiden dapat berubah pikiran," kata seorang diplomat.
Eksportir otomotif terbesar di AS, BMW Jerman memperingatkan para pejabat AS bahwa mengintensifkan perang perdagangan global dapat mengancam pekerjaan di pabrik, seperti di Spartanburg, South Carolina, yang mengekspor sekitar 70% dari produksinya.
Baca Juga: Soal kesepakatan dagang, China: Xi dan Trump sudah berhubungan melalui berbagai cara
Baik BMW dan Daimler telah berinvestasi untuk memperluas kapasitas produksi pabrik di Amerika Serikat di mana mereka membangun, khususnya kendaraan sport (SUV) yang lebih besar untuk memenuhi peningkatan permintaan dan karena itu masuk akal secara ekonomi.
Volkswagen AG pada Januari 2019 lalu berjanji untuk menginvestasikan US$ 800 juta dan menambah 1.000 pekerjaan untuk membangun kendaraan listrik di Chattanooga, Tennessee.