kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kabar baik, keadaan darurat corona di Tokyo bisa dicabut pada pekan depan


Kamis, 21 Mei 2020 / 18:42 WIB
Kabar baik, keadaan darurat corona di Tokyo bisa dicabut pada pekan depan
ILUSTRASI. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bilang keadaan darurat corona di Tokyo bisa dicabut pada pekan depan. REUTERS/Issei Kato


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bilang pihaknya bisa mencabut keadaan darurat di Tokyo pada awal pekan depan jika infeksi virus corona tetap rendah. 

Hal ini meningkatkan harapan bahwa dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia ini akan segera mulai pulih dari resesi.

Baca Juga: China siapkan triliunan dolar untuk dongkel AS sebagai penguasa teknologi global

Dilansir dari Reuters, setelah mengakhiri keadaan darurat di Osaka, Kyoto dan Hyogo menyusul penurunan jumlah infeksi, Abe mengatakan bahwa Tokyo dan empat prefektur lainnya termasuk pulau Hokkaido utara akan tetap berada di bawah pembatasan untuk saat ini.

Tetapi seminggu setelah rekomendasi tinggal di rumah dicabut di sebagian negara, Abe mengatakan bahwa ibu kota Jepang dan prefektur sekitarnya menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan bahwa tingkat infeksi mulai terkendali.

"Kami akan bertemu dengan para ahli untuk memperbarui situasi tentang infeksi," kata Abe kepada wartawan.

"Jika situasi saat ini berlanjut, ada kemungkinan bahwa keadaan darurat dapat dicabut di daerah-daerah itu," lanjut dia.

Baca Juga: Beri vonis hukuman mati via Zoom, Singapura dikecam

Tokyo yang menyumbang sekitar sepertiga dari produk domestik bruto Jepang memang sangat penting bagi pemulihan ekonomi negara tersebut secara keseluruhan.

Tidak seperti banyak negara lain, Jepang belum mengalami lonjakan infeksi, dengan 16.433 kasus yang dikonfirmasi termasuk 784 kematian pada Kamis pagi ini. Tetapi wabah dan pembatasan aktivitas dan bisnis di bawah keadaan darurat telah membuat ekonomi Jepang berada di jurang resesi. 

Abe, seperti para pemimpin dunia lainnya, telah berusaha untuk menyeimbangkan kebutuhan untuk menahan penyebaran patogen dengan kebutuhan untuk menjaga ekonomi tetap berjalan.

Baca Juga: Bos SoftBank mengaku menyesal telah berinvestasi di WeWork

Sejauh ini, prefektur barat Kyoto, Osaka, dan Hyogo rata-rata di mencatat 0,09 infeksi per 100.000 orang, berbeda dengan 0,59 untuk Tokyo dan sekitarnya dan 0,69 untuk pulau utara Hokkaido, di mana keadaan darurat juga tetap dipertahankan.

"Saya percaya akan cukup aman untuk mengangkat keadaan darurat di Kyoto, Osaka, dan Hyogo mengingat bahwa jumlah infeksi baru dalam beberapa hari terakhir di bawah 0,5 kasus per 100.000 orang dan layanan medis di bawah kendali," kata Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×