Sumber: Nikkei,Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada Kamis (4/5) mengatakan bahwa pihaknya mulai mengkhawatirkan ekspansi NATO ke Timur. Menurut China, perlu kewaspadaan tinggi untuk merespons upaya tersebut.
Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan, Nikkei Asia pada hari Rabu (3/5) melaporkan bahwa NATO berencana untuk membuka kantor penghubung di Jepang, jadi kantor cabang pertamanya di Asia. Kantor itu kabarnya akan digunakan untuk memfasilitasi konsultasi di wilayah tersebut.
Kantor penghubung akan memungkinkan diskusi dengan mitra keamanan NATO, seperti Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru.
Nikkei Asia mengatakan kantor yang diusulkan akan dibuka tahun depan di Tokyo.
Baca Juga: Kapal Angkatan Laut Rusia Diduga Ada di Sekitar Nord Stream Sebelum Insiden Ledakan
Saat ditanya mengenai kabar tersebut, juru bicara NATO Oana Lungescu mengatakan pihaknya tidak akan merinci permusyawaratan sekutu NATO yang sedang berlangsung.
"NATO memiliki kantor dan pengaturan penghubung dengan sejumlah organisasi internasional dan negara mitra," kata Lungescu.
Terkait hubungan NATO dengan Jepang, Lungescu menyebut NATO memiliki kemitraan yang erat dengan Jepang yang terus berkembang.
"Kerja sama praktis mencakup berbagai bidang, termasuk pertahanan dunia maya, keamanan maritim, bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, non-proliferasi, sains dan teknologi, dan keamanan manusia," pungkasnya.
Baca Juga: Menlu Rusia Sebut Uni Eropa Semakin Militeristik Layaknya NATO
Merespons kabar tersebut, Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan Asia adalah wilayah yang menjanjikan untuk kerja sama dan pembangunan. Menurut Mao, wilayah seperti itu seharusnya tidak menjadi arena pertempuran geopolitik.
"Ekspansi terus-menerus NATO ke arah timur di Asia-Pasifik, campur tangan dalam urusan regional, upaya untuk menghancurkan perdamaian dan stabilitas regional, dan mendorong konfrontasi blok membutuhkan kewaspadaan yang tinggi dari negara-negara di kawasan tersebut," kata Mao, seperti dikutip Reuters.