kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,72   -19,77   -2.14%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Sentral di Asia Diyakini Akan Mulai Memangkas Suku Bunga pada Tahun Ini


Kamis, 04 Mei 2023 / 16:15 WIB
Bank Sentral di Asia Diyakini Akan Mulai Memangkas Suku Bunga pada Tahun Ini
ILUSTRASI. Logo Bank of Korea. REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Kamis (4/5). Kenaikan tersebut membuat level suku bunga The Fed di kisaran 5%-5,25%. 

Sebelumnya Australia memutuskan menahan suku bunga pada bulan sebelumnya tiba-tiba saja mengambil langkah untuk menaikkan suku bunga kurang dari 40 jam sebelum keputusan The Fed.

Hal yang sama juga dilakukan Malaysia. Negara di Asia Tenggara tersebut membukukan kenaikan suku bunga pada Mei 2023 atau yang pertama untuk tahun ini. Kebijakan tersebut diambil kurang dari setengah hari sebelum pengumuman The Fed. 

Melansir Bloomberg, di lain sisi investor meyakini bank sentral di seluruh Asia akan menutup siklus pengetatan kebijakan dan bersiap untuk menurunkan suku bunga pada tahun ini.

Baca Juga: The Fed Menaikkan Suku Bunga, Jadi Tekanan Bagi Bank-Bank Regional AS

Bloomberg Economics memprediksi Indonesia dan Korea Selatan yang telah menghentikan sementara kenaikan suku bunga mereka, akan mulai melakukan pemangkasan suku bunga tersebut dalam waktu dekat. 

"Bloomberg Economics melihat Indonesia memangkas sebelum akhir tahun di tengah ketahanan rupiah, ditambah imbal hasil obligasi 2 tahun negara tersebut turun di sesi hari Rabu ke level terendah," seperti dikutip pada Kamis (4/5).

Sementara itu, para pelaku usaha meyakini Korea Selatan bisa memangkas suku bunga dalam jangka waktu 12 bulan.

Adapun pembuat kebijakan di Filipina pada minggu lalu mengatakan mereka siap untuk menurunkan prakiraan inflasi. Artinya, tekanan untuk tetap berada di jalur pengetatan akan lebih sedikit. 

Baca Juga: Ekspor Australia ke China Capai Rekor Tertinggi pada Maret 2023, Ini Penyebabnya

Di sisi lain, para pengusaha melihat akan adanya tanda-tanda pelemahan global pada tahun ini, termasuk kelemahan dalam data ekspor China. Hal itu menandakan adanya penurunan tajam terkait permintaan di seluruh dunia. 

Selain itu, harga minyak mentah dan tembaga diperkirakan akan segera mengalami kelesuan dalam permintaan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×