Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan hampir pasti akan menambahkan 25 basis poin ke suku bunga deposito pada 4 Mei dan kemudian membawanya ke 3,50% atau lebih tinggi pada bulan Juni karena inflasi inti tetap tinggi.
Bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertemuan ketujuh berturut-turut minggu depan, tetapi melambat ke langkah 25 basis poin, menurut 57 dari 69 ekonom dalam jajak pendapat Reuters terbaru.
Jika terealisasi, suku bunga deposito akan menjadi 3,25%, sesuai dengan ekspektasi pasar.
ECB telah menambahkan setidaknya 50 basis poin dalam enam pertemuan berturut-turut tetapi beberapa pembuat kebijakan tetap berhati-hati karena kenaikan di masa lalu belum sepenuhnya masuk ke dalam perekonomian.
Baca Juga: Harga Minyak Stabil di Tengah Harapan Kenaikan Permintaan di China
12 responden pun mengharapkan pergerakan 50 basis poin masih terjadi minggu depan.
Carsten Brzeski dari ING bilang pihaknya tidak melihat suku bunga dipotong hingga paruh kedua tahun 2024. Mengingat, masih ada tekanan yang cukup dalam dan inflasi inti yang sangat tinggi sehingga mendukung kenaikan suku bunga lebih banyak dan pendekatan tinggi untuk lebih lama.
“ECB tidak akan mempertimbangkan pembalikan sikap saat ini sampai inflasi yang diproyeksikan dan aktual jelas bergerak menuju 2% lagi." ujarnya dikutip dari Reuters (25/4).
Sementara ECB memulai siklus kenaikannya lebih lambat dari kebanyakan bank sentral utama, sekarang menjadi salah satu dari sedikit yang belum siap untuk berhenti.
Federal Reserve AS diperkirakan akan memberikan kenaikan akhir 25 basis poin pada bulan Mei dan kemudian mempertahankan suku bunga stabil pada tahun 2023. Bank of England diperkirakan akan mencapai tingkat akhir bulan depan, meskipun inflasi yang masih tinggi dapat mengubah pandangan tersebut.
Meskipun siklus kenaikan suku bunga tercepat dalam catatan, inflasi diperkirakan tidak akan jatuh ke target hingga setidaknya tahun 2025. 80% responden Reuters, 32 dari 40, mengatakan risiko yang lebih besar adalah inflasi tahun 2023 akan lebih tinggi daripada yang mereka perkirakan.
Inflasi utama zona euro dimoderasi lebih lanjut bulan lalu tetapi tetap lebih dari tiga kali target ECB 2% dan meskipun pembacaan inti naik ke rekor tertinggi, suku bunga deposito puncak sekarang terlihat sedikit lebih rendah.
Baca Juga: Korea Selatan Menghindari Resesi di Kuartal I 2023, Tapi Menghadapi Hambatan Kuat
Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan pekan lalu bank sentral ,masih memiliki sedikit jalan untuk pergi dengan kebijakan moneter, sehingga perdebatan tentang kecepatan dan berapa banyak lagi suku bunga simpanan puncak tetap ada.
"Inflasi akan moderat dari waktu ke waktu tetapi masalah utama prospek 2023 adalah tingkat kekakuan dalam inflasi inti." kata Ken Wattret dari S&P Global Market Intelligence.
Sementara resesi akan menurunkan tekanan harga, prospek ekonomi untuk blok 20 negara terlihat optimis dengan kemungkinan resesi hanya 40% dalam dua tahun.
Ekonomi diharapkan tumbuh hanya 0,1% di kuartal II, dan 0,2% di kuartal III dan kuartal IV secara triwulanan, dan rata-rata 0,6% tahun ini sebelum rebound menjadi 1,1% tahun depan.