Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
Kalau menurut RetailMeNot, penyedia kupon digital, bulan Maret tahun ini ada lebih dari 60% peritel menawarkan diskon dibandingkan bulan yang sama pada 2019. Peritel barang non mewah juga memberikan diskon 40% lebih besar.
"Promosi dapat mendorong penjualan tambahan, tetapi tidak akan membantu penjualan operasi mereka," kata Yruma. Hampir dua pertiga eksekutif yang disurvei oleh CommerceNext mengatakan penjualan online belum mampu menebus penjualan toko mereka yang hilang karena harus menutup toko offline mereka.
Wabah telah melukai hampir semua sektor ritel kecuali toko kelontong dan apotek. Tahun ini, pasar barang mewah pribadi anjlok 15% untuk 35% di seluruh dunia, perkiraan Bain & Co riset yang dikutip Bloomberg.
"Seperti banyak orang di industri kami, kami bekerja untuk menyesuaikan strategi pemasaran kami dengan cara yang masuk akal untuk iklim saat ini sambil terus mendukung bisnis kami," kata Saks Fifth Avenue dalam sebuah pernyataan melalui email.
Baca Juga: Memotret kehidupan Eropa di tengah wabah corona lewat lensa Google
Peritel tradisional juga lebih sering mempromosikan sepatu santai dan celana yoga di bagian atas situs web. Halaman muka Nordstrom menampilkan, pakaian kasual bisnis baru yang santai. LuluLemon juga menawarkan, pakaian yoga yang nyaman untuk dipakai sehari-hari.
RetailMeNot menyebut, konsumen mencari dan berbelanja di toko digital pakaian meningkat 17%, dibandingkan minggu lalu. "Konsumen mulai terbiasa dengan lingkungan saat ini dan proses pengambilan keputusan akan mulai berubah," kata Yruma.