Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Sebuah kapal angkatan laut Rusia mengalami kerusakan yang berbahaya selama uji peluncuran. Pada saat itu, booster terlepas dari rudal jelajah dan meluncur tak terkendali di udara selama beberapa detik.
Melansir Express.co.uk, rekaman menunjukkan Destroyer Kelas Udaloy meluncurkan rudal Kalibr-NK dari deknya di lokasi yang dirahasiakan yang dengan cepat berubah menjadi kekacauan ketika rudal tidak berfungsi di udara.
Sebuah roket pendorong diperkirakan telah meluncur dengan sendirinya di mana misil tersebut tampak menggantung di udara selama beberapa detik dan pada satu titik terlihat seperti akan menghantam sebuah kapal. Rudal itu kemudian berputar ke laut sebelum meledak di bawah air dalam latihan militer yang memalukan dan berpotensi fatal bagi Rusia.
Video yang berdurasi satu setengah menit menunjukkan, roket itu meluncur ke laut dan meledak di bawah air menghasilkan gelombang kejut yang besar.
Baca Juga: Rusia melihat potensi ancaman keamanan baru dari AS di Kutub Utara
Media Rusia melaporkan bahwa tidak ada yang terluka selama peluncuran yang gagal dan kapal tersebut kini telah kembali untuk diperbaiki.
Sebelum peluncuran, fregat menjalani peningkatan di Vladivostok di timur jauh Rusia untuk dilengkapi dengan kemampuan tempur darat, laut, dan bawah air.
Kapal tersebut menerima beberapa sistem rudal dan artileri canggih sebagai bagian dari peningkatan.
Baca Juga: Biden: Saya menanggapi dengan cara langsung terhadap campur tangan Rusia
Meskipun belum ada laporan yang dikonfirmasi tentang lokasi kapal, diyakini kapal itu mungkin berada di Laut Hitam tempat angkatan laut Rusia telah diinstruksikan untuk melakukan latihan tembak langsung.
Di darat, lebih dari 100.000 tentara Rusia melakukan latihan langsung di dekat perbatasan Ukraina karena negara adidaya global khawatir konflik militer dapat pecah.
Presiden Rusia Vladimir Putin sejak itu memerintahkan pasukan untuk mundur dari perbatasan setelah berminggu-minggu mendapatkan tekanan politik.
Presiden Joe Biden menghubungi pemimpin Rusia beberapa kali untuk menyuarakan keprihatinan Amerika atas keberadaan militer di perbatasan dan telah berjanji untuk memimpin pertemuan antara pihak-pihak yang terlibat.
Tetapi ketegangan antara kedua negara adidaya itu terus memburuk ketika presiden AS itu menentang campur tangan Rusia di Amerika.
Baca Juga: Menlu Rusia: Hubungan AS-Rusia lebih buruk daripada selama Perang Dingin
Berbicara selama sesi Kongres, Biden membahas ancaman yang ditimbulkan Rusia ke Amerika setelah beberapa serangan dunia maya.
"Sehubungan dengan Rusia, saya tahu ini mengkhawatirkan sebagian dari Anda, tetapi saya menjelaskan dengan sangat jelas kepada Presiden Putin bahwa kami tidak mengupayakan eskalasi. Tapi tindakan mereka akan memiliki konsekuensi jika ternyata benar, dan ternyata benar," tegas Biden seperti yang dikutip Express.co.uk.
Baca Juga: Armada Rusia gelar latihan tempur saat kapal perang AS menuju Laut Hitam
Dia menambahkan, "Saya menanggapi dengan cara langsung dan proporsional terhadap campur tangan Rusia dalam pemilihan umum dan serangan dunia maya terhadap pemerintah dan bisnis kita dan mereka melakukan kedua hal ini. Saya memberi tahu mereka bahwa saya akan merespons dan kami akan melakukannya."
Biden memberikan lebih banyak sanksi pada Rusia setelah serangan siber dan campur tangan pemilu.
