CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Menlu Rusia: Hubungan AS-Rusia lebih buruk daripada selama Perang Dingin


Kamis, 29 April 2021 / 07:16 WIB
Menlu Rusia: Hubungan AS-Rusia lebih buruk daripada selama Perang Dingin
ILUSTRASI. Hubungan Rusia dengan AS saat ini lebih buruk daripada selama masa Perang Dingin karena kurangnya saling menghormati.REUTERS/Maxim Shemetov


Sumber: Associate Press | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Diplomat top Rusia mengatakan pada Rabu (28/4/2021) bahwa hubungan Rusia dengan Amerika Serikat saat ini lebih buruk daripada selama masa Perang Dingin karena kurangnya rasa saling menghormati.

Melansir AP, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow siap untuk menormalisasi hubungan dengan Washington. Akan tetapi, AS harus berhenti bersikap seperti negara berdaulat sambil menggalang sekutunya melawan Rusia dan China.

Lavrov mengatakan, jika AS menghindari dialog yang saling menghormati atas dasar keseimbangan kepentingan, maka hubungan kedua negara akan berada dalam kondisi Perang Dingin atau lebih buruk.

"Selama Perang Dingin, ketegangan meningkat tinggi, dan situasi krisis berisiko sering muncul, tetapi ada juga rasa saling menghormati," kata Lavrov dalam wawancara televisi pemerintah Rusia. “Saya rasa sepertinya ada defisit sekarang.”

Baca Juga: Kekuatan Rusia bertambah, fregat rudal jelajah bergabung dengan Armada Pasifik

AP memberitakan, pada awal bulan ini, pemerintahan Biden menampar Rusia dengan memberlakukan sanksi karena ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2020 dan karena keterlibatan dalam peretasan SolarWind terhadap badan-badan federal. Kegiatan itu sudah dibantah oleh Moskow.

Selain itu, AS juga memerintahkan 10 diplomat Rusia diusir, menargetkan puluhan perusahaan dan orang, serta memberlakukan pembatasan baru pada kemampuan Rusia untuk meminjam uang. 

Saat memerintahkan sanksi, Presiden AS Joe Biden juga menyerukan untuk meredakan ketegangan dan membuka pintu untuk kerja sama dengan Rusia di bidang-bidang tertentu.

Baca Juga: Pertama sejak 2008 kapal Penjaga Pantai AS berlayar ke Laut Hitam, Rusia pantau ketat



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×