Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Grasi itu diajukan oleh Mahathir yang memutuskan berekonsiliasi dengan Anwar guna mengalahkan mantan Perdana Menteri Najib Rajak. Koalisi Pakatan Harapan kemudian sepakat Anwar akan menggantikan Mahathir pada Mei 2020, genap dua tahun setelah Mahathir berkuasa.
Dikhianati orang kepercayaan
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Mahathir tidak tulus menginginkan Anwar menjadi suksesornya. Berkali-kali Mahathir menolak menjawab dengan tegas apakah Anwar akan menggantikannya memimpin negara tetangga Indonesia dan Malaysia tersebut.
Baca Juga: Mahathir Mohamad berkuasa paling lama tiga tahun lagi
Politisi berjuluk Dr M itu juga kerap mengubah jawabannya ketika ditanya kapankah dia akan menyerahkan kekuasaan ke mantan musuh politiknya. Puncaknya dengan pembentukan koalisi pemerintahan baru ini, kesepakatan itu menjadi hanya sekedar janji.
Mantan orang kepercayaan Anwar Ibrahim yang juga Deputi Presiden PKR Azmin Ali digadang-gadang menjadi nama baru untuk menggantikan Mahathir. Memburuknya hubungan Anwar dan Azmin dalam setahun belakangan ini adalah skenario politik yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Baca Juga: Heboh Mahathir akan mundur demi Anwar, meski ada tuduhan serangan seksual
Azmin setia menemani Anwar sejak dia dipenjara dan juga merupakan salah satu dari sedikit orang yang memiliki akses khusus dan rutin membesuk Anwar. Namun keinginan Mahathir melihat Azmin menjadi penerusnya dan ambisi PM Azmin akhirnya membubarkan persahabatan Anwar dan Azmin yang saat ini terlibat perang dingin antara satu sama lain.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ambisi Gantikan Mahathir Jadi PM Malaysia Kandas, Anwar Ibrahim Kaget Dikhianati"
Penulis : Kontributor Singapura, Ericssen
Editor : Ardi Priyatno Utomo