Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sebelumnya, Moon telah menyerukan untuk menghidupkan kembali hotline dan menawarkan KTT video dengan Kim. Akan tetapi, Pyongyang menanggapinya secara terbuka dengan kritik pedas, dengan mengatakan tidak berniat berbicara dengan Seoul.
Sumber pertama mengatakan Moon dan Kim telah bertukar surat lebih dari 10 kali, yang mengarah pada pembukaan saluran komunikasi antara otoritas intelijen Seoul dan saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong.
Meskipun mengalami "pasang surut" dalam komunikasi, kedua belah pihak sepakat pada akhir pekan untuk mengaktifkan kembali hotline sebagai langkah pertama.
Sumber itu mengatakan langkah Kim mencerminkan kesediaan untuk menanggapi tawaran AS untuk kembali menggelar perundingan, apalagi pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah berjanji akan melakukan pendekatan praktis termasuk tidak menunjuk seorang utusan untuk masalah hak asasi manusia Korea Utara.
Baca Juga: Korea Utara kembali tegaskan kampanye anti budaya asing di kalangan pemuda
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS memberikan tanggapan terukur, dengan menegaskan kembali bahwa Washington mendukung dialog dan keterlibatan antar-Korea dan diplomasi serta dialog sangat penting untuk mencapai denuklirisasi lengkap dan untuk membangun perdamaian permanen di Semenanjung Korea.
Juru bicara itu juga mengatakan Washington sedang bekerja untuk menunjuk seorang utusan hak asasi manusia dan akan terus memprioritaskan hak asasi manusia dalam pendekatan keseluruhan AS terhadap Korea Utara.