Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, Cuban tidak sepenuhnya menentang pembukaan kembali bisnis-bisnis tertentu, utamanya yang menyangkut aspek kehidupan publik. "Saya tidak melihat masalah dengan membuka toko ritel, tetapi hanya untuk pick up (take away). Orang-orang sudah terbiasa memesan secara online. Tapi membuka pusat kebugaran (gim), membuka bioskop --tempat orang berkumpul-- itu berbeda," ujarnya.
Baca Juga: Miliarder Carl Icahn pilih jual saham dan beli minyak saat harga minus
Di sisi lain, masih perlu banyak jawaban atas pertanyaan kapan tepatnya perkantoran bisa dibuka dengan aman, protokol apa yang harus diambil untuk memastikan keselamatan publik di tengah pandemi yang meluas. “Untuk kembali bekerja di gedung kantor, bagaimana Anda tahu gedung kantor itu sehat? Ini adalah pertanyaan yang perlu dijawab," tutur Cuban.
Baca Juga: Kekayaan orang-orang terkaya Indonesia tergerus wabah corona
Miliarder ini memahami mengapa beberapa orang ingin membuka kembali bisnisnya dengan harapan mampu memperbaiki keterpurukan ekonomi, tapi dia merasa hal itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Hendaknya setiap orang harus realistis tentang hal itu.
“Kita harus realistis bahwa segalanya telah berubah. Tapi mereka bisa berubah menjadi lebih baik dengan inovasi dari para pengusaha itu sendiri," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Waktu Tepat untuk Kembali Membuka Bisnis? Ini Kata Mark Cuban"
Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Erlangga Djumena