kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kapan YouTube akan cabut larangan saluran Trump? Ini jawaban bos YouTube


Jumat, 05 Maret 2021 / 04:50 WIB
Kapan YouTube akan cabut larangan saluran Trump? Ini jawaban bos YouTube
ILUSTRASI. CEO YouTube Susan Wojcicki mengatakan pada hari Kamis (4/3/2021), larangan atas saluran Donald Trump akan dicabut ketika perusahaannya menilai risiko kekerasan telah menurun. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Banyak yang bertanya-tanya, kapan YouTube Alphabet Inc akan mencabut larangan pada saluran mantan Presiden AS Donald Trump. CEO YouTube Susan Wojcicki mengatakan pada hari Kamis (4/3/2021), larangan akan dicabut ketika perusahaannya menilai risiko kekerasan telah menurun.

Melansir Reuters, YouTube menangguhkan saluran Trump karena melanggar kebijakan dengan menghasut kekerasan setelah serangan di Capitol AS oleh pendukung mantan presiden pada bulan Januari.

"Saluran tersebut tetap ditangguhkan karena risiko hasutan untuk melakukan kekerasan," kata Wojcicki, berbicara dalam sebuah wawancara dengan kepala wadah pemikir Dewan Atlantik seperti yang dikutip Reuters. 

Dia mengatakan, peringatan baru-baru ini oleh polisi Capitol tentang potensi serangan baru pada hari Kamis menunjukkan bahwa risiko kekerasan yang meningkat masih tetap ada.

Baca Juga: Beda dengan tokoh lain, vaksinasi Covid-19 terhadap Donald Trump dilakukan diam-diam

Menurut Wojcicki, YouTube akan menentukan risiko kekerasan dengan melihat sinyal seperti pernyataan dan peringatan pemerintah, peningkatan penegakan hukum di seluruh negeri, dan retorika kekerasan di platform itu sendiri.

Setelah kerusuhan 6 Januari, perusahaan media sosial termasuk Twitter Inc dan Facebook Inc melarang akun Trump di platform mereka. Larangan Twitter bersifat permanen, sementara Facebook telah mengirimkan kasus ini ke dewan pengawas independennya untuk memutuskan apakah akun Trump harus dibuka blokirnya atau sebaliknya.

Baca Juga: Donald Trump isyaratkan bakal mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada 2024

“Kami akan mengaktifkan kembali akun tersebut,” kata Wojcicki. “Tapi itu akan terjadi ketika kami melihat penegakan hukum yang berkurang di ibu kota di AS, jika kami tidak melihat peringatan yang berbeda dari lembaga pemerintah, itu semua akan menjadi sinyal bagi kami bahwa akan aman untuk mengaktifkan kembali saluran tersebut.”



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×