kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Karrot tambah daftar unicorn di Korea Selatan


Rabu, 18 Agustus 2021 / 15:26 WIB
Karrot tambah daftar unicorn di Korea Selatan


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

Saat ini, Karrot telah berkembang dengan 15 juta pengguna aktif bulanan. Platform ini juga memperluas layanannya untuk menawarkan pekerjaan paruh waktu, daftar real estate, perawatan hewan peliharaan, dan layanan binatu serta berencana meluncurkan layanan pembayaran digital pada semester kedua tahun ini.

Karrot juga menawarkan layanannya di beberapa wilayah di Inggris dan sedang mengujinya di New Jersey dan Manhattan di Amerika Serikat, beberapa kota di Kanada dan Yokohama di Jepang. 

Perusahaan kini masih mencari formula sukses untuk ekspansi ke luar negeri dan aplikasi tersebut kemungkinan akan menghadapi persaingan yang lebih ketat di luar negeri, mengingat Facebook sedang menguji fitur serupa sementara saingannya Nextdoor berencana untuk go public.

Di dalam negeri, pertumbuhan Karrot sebenarnya agak stagnan setelah penggunaan aplikasi naik naik dari 4,8 juta menjadi 14,2 juta pengguna pada tahun ini hingga Januari tahun ini. 

Baca Juga: Perusahaan teknologi Asia ramai antre IPO, apa yang harus dilakukan investor?

Perusahaan berencana untuk memperluas layanan yang ditawarkan dengan lebih banyak cara seperti perdagangan lokal dan fitur pertemuan. Ia ingin mengembangkan aplikasi seukuran Kakao Talk, yang memiliki 40 juta pengguna dari populasi Korea Selatan yang sebesar 52 juta.

Karrot mulai menguji layanan pengiriman cepat seperti yang telah dilakukan oleh Coupang dan Woowa pada bulan Mei di daerah Songpa dan Gwanak di Seoul.

Tidak seperti layanan Coupang dan Woowa yang mengambil produk dari pusat penyimpanan mereka, Karrot berencana untuk menghubungkan toko lokal, pelanggan, dan petugas pengiriman, semuanya dalam jarak 4 km hingga 6 km dari satu sama lain, sehingga mengurangi biaya dalam prosesnya.

"Saya pikir butuh tiga hingga lima tahun lagi untuk menjadi aplikasi super lokal. Kami ingin membangun ekosistem lingkungan yang memiliki semua aktivitas yang dapat dilakukan seseorang di lingkungan mereka," pungkas Kim.

Selanjutnya: Incar Rp 1,39 triliun, harga rights issue Zebra Nusantara (ZBRA) Rp 812 per saham




TERBARU

[X]
×