kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kartel narkoba di Kolombia tak segan tembak mati warga pelanggar aturan lockdown


Jumat, 17 Juli 2020 / 06:23 WIB
Kartel narkoba di Kolombia tak segan tembak mati warga pelanggar aturan lockdown
ILUSTRASI. Kelompok bersenjata akan menghukum bahkan tembak mati warga yang tidak patuh aturan lockdown. REUTERS/Luisa Gonzalez


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Banyak di daerah pedesaan di mana grup itu beroperasi tak mempunyai peralatan seperti ventilator untuk merawat pasien virus corona. "Jelas terdapat ketakutan bahwa wabah ini bisa menjangkiti mereka," jelas Vivanco.

Apalagi selain pandemi, Kolombia juga dihantam isu lain. Di antaranya produksi masif koka, perdagangan narkoba, maupun pembunuhan pemimpin sosial maupun eks gerilyawan pasca-penandatanganan perjanjian 2016.

Baca juga: Obat virus corona yang pertama di dunia berhasil diciptakan Rusia, ini khasiatnya

Pengangguran di negara Amerika Latin itu kini mencapai 21 persen, dengan diprediksi 4,7 juta orang akan jadi orang miskin baru pada akhir 2020. Dalam investigasinya, HRW menemukan bahwa kelompok bersenjata ilegal memberlakukan aturan menangkal Covid-19 di 11 dari 32 region.

Peringatan itu kemudian disampaikan kepada warga baik melalui pamflet maupun pesan WhatsApp. Seperti salah satu pemimpin masyarakat di Putumayo. Kepada The Guardian dalam kondisi anonim, dia mengungkapkan para penjahat itu mengklaim "terpaksa membunuh orang untuk menyelamatkan nyawa yang lain".

Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa hanya warga yang bekerja di toko makanan, toko roti, maupun apotek yang diizinkan keluar.

Dalam salah satu kasus, tiga warga sipil ditembak mati dan empat lainnya terluka di kawasan barat daya karena kedapatan di taman. Kemudian satu kasus yang lainnya,dua migran asal Venezuela tewas oleh kelompok itu setelah mereka ketahuan meminum alkohol di toko servis ponsel.

Hanya dalam sekejap saja, baik jaksa maupun pekerja kemanusiaan langsung memahami bahwa mereka dibunuh karena melanggar aturan lockdown. Para pekerja kemanusiaan mendesak pemerintah agar melindungi warga sipil, dan menjamin akses terhadap kesehatan, makanan, dan air.

Sebabnya jika lockdown yang diterapkan pemerintah masih menjamin warga untuk berobat, di daerah yang dikuasai kelompok kriminal, jangan harap hal itu terjadi. "Penyalahgunaan kontrol sosial ini menunjukkan kegagalan pemerintah hadir di area terpencil, termasuk melindungi warga rawan," papar Vivanco.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kartel Kolombia Bunuh Orang yang Langgar Lockdown Covid-19", 


Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×