CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Kasus corona di Rusia tembus 290.000, tapi infeksi mulai melandai


Senin, 18 Mei 2020 / 18:39 WIB
Kasus corona di Rusia tembus 290.000, tapi infeksi mulai melandai
ILUSTRASI. Seorang?petugas?menyemprotkan disinfektan di sebuah jembatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Moskow, Rusia, Sabtu (16/5/2020).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Rusia melaporkan 8.926 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir, mendorong total infeksi menembus 290.000, persinya menjadi 290.678.

Angka kasus baru yang Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Rusia laporkan pada Senin (18/5) adalah jumlah terendah sejak 1 Mei, ketika mengumumkan 7.933 kasus.

Selain itu, sudah tiga hari berturut-turut, kasus harian virus corona di Rusia di bawah 10.000, setelah lebih dari dua minggu selalu di atas 10.000 kasus.

Mengutip The Moscow Times, Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Rusia mengatakan, sebanyak 91 orang meninggal dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah kematian menjadi 2.722.

Baca Juga: Indonesia juga, 116 negara dukung evaluasi penanganan corona oleh WHO

Pada Minggu (17/5), Kepala Pengawas Kesehatan Masyarakat Rusia Anna Popova menyebutkan, pertumbuhan kasus virus corona di negeri beruang merah mulai stabil.

Rusia mulai mengurangi pembatasan penguncian di seluruh negeri pekan lalu, dan mengumumkan liga sepak bola nasional akan bergulir kembali pada akhir Juni.

Hanya, para kritikus meragukan tingkat kematian resmi Rusia yang rendah, menuduh pihak berwenang tidak melaporkan semua untuk mengecilkan skala krisis.

Pejabat kesehatan Rusia menyatakan, salah satu alasan mengapa jumlahnya lebih rendah adalah hanya kematian yang secara langsung akibat virus corona yang masuk penghitungan.

Baca Juga: Berikut 20 negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia, Indonesia?

Wakil Perdana Menteri Rusia Tatiana Golikova membantah manipulasi angka. Ia mengatakan, rumahsakit memiliki kepentingan keuangan dalam mengidentifikasi infeksi karena mereka mendapat alokasi dana lebih banyak untuk merawat pasien virus corona.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×