kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus corona lampaui angka 5 juta, infeksi di Amerika Latin melonjak


Kamis, 21 Mei 2020 / 09:46 WIB
Kasus corona lampaui angka 5 juta, infeksi di Amerika Latin melonjak
ILUSTRASI. Sebuah papan iklan bertuliskan Tinggal di Rumah terlihat di depan Rumah Sakit 28 de Agosto, sebagai penghormatan terhadap tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat penyakit virus corona (COVID-19), di Manaus, Brasil, Sabtu (16/5/2020).


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Kasus virus corona baru melampaui angka 5 juta pada Rabu (20/5), dengan Amerika Latin menyusul Amerika Serikat dan Eropa dalam sepekan terakhir melaporkan porsi terbesar dari kasus harian secara global.

Ini merupakan fase baru dalam penyebaran virus corona, yang awalnya memuncak di China pada Februari lalu, sebelum wabah skala besar terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.

Amerika Latin menyumbang sekitar sepertiga dari 91.000 kasus yang dilaporkan awal pekan ini. Sementara Eropa dan Amerika Serikat masing-masing menyumbang lebih dari 20%.

Baca Juga: Corona di ASEAN: Singapura tembus 29.000, Filipina 13.000, Malaysia 7.000

Sejumlah besar kasus baru datang dari Brasil, yang baru-baru ini melampaui Jerman, Prancis, dan Inggris, menjadi wabah terbesar ketiga di dunia, di belakang Amerika Serikat dan Rusia.

Kasus-kasus di Brasil kini meningkat cepat setiap hari, tercepat kedua setelah Amerika Serikat.

Sebanyak 41 kasus pertama virus corona terkonfirmasi di Wuhan, China, pada 10 Januari. Dan, menyebar ke seluruh dunia, butuh hingga 1 April untuk mencapai satu juta kasus. 

Sejak itu, sekitar 1 juta kasus baru dilaporkan setiap dua minggu, menurut penghitungan Reuters.

Baca Juga: Ada siswa positif corona, merusak pembukaan kembali sekolah di Korea

Dengan lebih dari 5 juta kasus, virus corona telah menginfeksi lebih banyak orang dalam waktu di bawah enam bulan dibanding total kasus flu parah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, kasus flu parah sekitar 3 juta hingga 5 juta per tahun secara global.

Pandemi telah merenggut lebih dari 326.000 jiwa, meskipun jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena tes masih terbatas dan banyak negara tidak menghitung kematian di luar rumahsakit. Lebih dari setengah total kematian tercatat di Eropa.

Terlepas dari peningkatan kasus virus corona yang terus-menerus, banyak negara mulai membuka sekolah dan tempat kerja, setelah minggu-minggu penguncian untuk menghambat penyebaran virus mematikan itu.

WHO pada Rabu (20/5) mencatat, ada 106.000 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir, tertinggi dalam satu hari sejak wabah. 

Baca Juga: Angka harian tertinggi, WHO konfirmasi 106.000 kasus baru corona di dunia

“Kita masih memiliki jalan panjang untuk menghadapi pandemi ini,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers, Rabu (20/5), seperti dikutip Reuters. 

"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya kasus (virus corona) di negara berpenghasilan rendah dan menengah," ujarnya

Mike Ryan, Kepala Program Kedaruratan WHO, mengatakan: "Kita akan segera mencapai tonggak tragis dari 5 juta kasus". Dan, itu sudah tercapai.

 




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×