kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 India Naik Lima Kali Lipat Dalam Seminggu Saat Omicron Menyebar


Jumat, 07 Januari 2022 / 13:59 WIB
Kasus Covid-19 India Naik Lima Kali Lipat Dalam Seminggu Saat Omicron Menyebar
ILUSTRASI. Penyebaran virus corona (COVID-19) di India


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Kasus harian Covid-19 di India melonjak menjadi 117.100 pada hari Jumat (7/1). Jumlah ini melonjak lima kali lipat dalam seminggu dan di jalur untuk menyalip puncak infeksi Covid-19 sebelumnya, ketika varian Omicron yang menyebar cepat menggantikan varian Delta di sejumlah kota.

Pejabat pemerintah mengatakan, mereka berasumsi bahwa infeksi harian akan melampaui rekor lebih dari 414.000 kasus yang dicetak pada Mei 2021. Hal tersebut melihat kejadian yang terjadi di negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), di mana kasus harian baru-baru ini naik melewati 1 juta.

"Kami jelas akan melampaui rekor kami segera dan mencapai puncak baru pada awal Februari," kata MD Gupte, mantan Direktur Institut Epidemiologi Nasional yang dikelola negara dan penasihat imunisasi untuk pemerintah kepada Reuters.

"Mengingat ukuran populasi kami, kami akan melaporkan lebih banyak kasus harian daripada AS. Tetapi apa yang telah kami lihat adalah bahwa kasus-kasus ini jauh lebih ringan, sehingga kebutuhan untuk rawat inap dan oksigen dan semua itu tidak meningkat," lanjut dia.

Gupte bilang, tingginya tingkat infeksi India selama gelombang besar sebelumnya pada bulan April dan Mei, serta vaksinasi, akan berarti pengurangan keparahan penyakit bagi mereka yang terinfeksi oleh varian Omicron.

Baca Juga: Punya Mutasi Lebih Tinggi dari Omicron, WHO Sedang Pantau Varian Baru Ini

Hampir 70% orang India telah terpapar virus corona pada pertengahan tahun lalu, sementara proporsi orang dewasa yang hampir sama telah divaksinasi penuh pada minggu ini.

Pejabat kesehatan di New Delhi, dan negara bagian Maharashtra, rumah bagi kota Mumbai, yang bersama-sama menyumbang sebagian besar kasus baru, mengatakan rumah sakit dan infrastruktur pengujian belum mendapat tekanan karena banyak orang pulih dengan cepat di rumah.

Di Mumbai, sekitar seperempat dari semua tes positif tetapi kurang dari seperlima dari mereka yang tertular virus membutuhkan rawat inap, kata Menteri Kesehatan Maharashtra Rajesh Tope kepada wartawan.

Mumbai mencatat 20.181 infeksi baru pada hari Kamis (6/1), jauh di atas level tertinggi sebelumnya lebih dari 11.000 yang ditetapkan tahun lalu.

“Sekitar 80% tempat tidur rumah sakit masih kosong,” katanya. "Permintaan oksigen tidak meningkat sebanding dengan kasus yang meningkat. Saat ini, tidak ada rencana untuk memberlakukan penguncian. Jika diperlukan, kami dapat meningkatkan pembatasan," jelas Rajesh.

Negara bagian telah menutup sekolah dan perguruan tinggi dan membatasi jumlah orang yang diizinkan di bioskop, di pesta pernikahan dan acara lainnya.

Baca Juga: Duterte: Mereka yang Menolak Vaksinasi Covid-19 Jangan Sampai Keluar Rumah

Delhi, di mana kasus harian meningkat lebih dari lima kali lipat dalam seminggu, dikunci selama 55 jam dari Jumat malam hingga Senin pagi.

Pihak berwenang juga telah memberlakukan jam malam pada hari kerja, menutup sekolah, dan memerintahkan sebagian besar toko hanya buka pada hari-hari alternatif ketika tidak ada jam malam.

Kematian Covid-19 India juga naik 302 pada hari Jumat, menjadikan totalnya menjadi 483.178. Total infeksi mencapai 35,23 juta, hanya lebih sedikit dari penghitungan kasus di AS yang capai 58 juta.




TERBARU

[X]
×