Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kota Xi'an di China Utara memerintahkan 13 juta penduduknya untuk tetap berada di rumah dalam lockdown alias penguncian ketat pada Rabu (22/12) untuk memerangi wabah baru Covid-19.
Dengan Beijing bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 pada Februari tahun depan, China dalam siaga tinggi karena memerangi wabah Covid-19 lokal di beberapa kota.
Xi'an melaporkan 52 kasus baru virus corona pada Rabu (22/120, sehingga total infeksi menjadi 143 sejak 9 Desember lalu.
Mulai Rabu (22/12) tengah malam, semua keluarga di Xi'an hanya bisa "mengirim satu anggota ke luar rumah setiap dua hari sekali untuk membeli kebutuhan".
Baca Juga: Omicron Menyebar, Singapura Bekukan Penjualan Tiket untuk Penerbangan Bebas Karantina
Sementara anggota keluarga lainnya diperintahkan untuk tetap berada di dalam rumah kecuali keadaan darurat, Pemerintah Kota Xi'an mengatakan dalam sebuah pernyataan di akun resmi Weibo, seperti dikutip Reuters.
"Penduduk tidak boleh meninggalkan kota kecuali keperluan mendesak," kata pemerintah Xi'an. Bagi penduduk yang ingin keluar kota, harus menunjukan bukti "keadaan khusus" dan mengajukan permohonan persetujuan.
Perintah itu datang sehari setelah Xi'an mulai menguji 13 juta penduduknya.
Stasiun bus antarkota ditutup dan pihak berwenang telah mendirikan pos pemeriksaan pengendalian penyakit menular di jalan raya keluar dari Xi'an.
Baca Juga: Meski Penyebaran Omicron Makin Meluas, Kasus Mingguan Covid-19 Global Masih Turun
Lebih dari 85% penerbangan ke dan dari bandara utama Xi'an telah ditangguhkan, menurut pelacak penerbangan VariFlight.
Di dalam kota, kapasitas penumpang bus dan keretaapi dipangkas, kemudian sekolah-sekolah ditutup.
Semua bisnis dan fasilitas umum "tidak penting", selain supermarket, toko serbaada, dan institusi medis, diperintahkan untuk ditutup. Pemerintah kota juga mendesak pengusaha untuk mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah, CCTV melaporkan.
Pertemuan skala besar termasuk kegiatan di taman ditangguhkan. Lalu, museum Tentara Terakota yang terkenal di dunia, makam kaisar pertama China yang berusia 2.000 tahun, juga ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Sedang Kota Dongxing di China Selatan pada Selasa (21/12) lalu memerintahkan 200.000 penduduknya untuk tetap di rumah, setelah infeksi Covid-19 terdeteksi.