kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus harian turun, PM Singapura: Krisis virus corona masih jauh dari selesai


Senin, 10 Agustus 2020 / 16:03 WIB
Kasus harian turun, PM Singapura: Krisis virus corona masih jauh dari selesai
ILUSTRASI. Masyarakat Singapura masih memadati kawasan Orchard Road, di tengah pandemi virus corona, Singapura, 19 Juni 2020.


Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Senin (10/8), Singapura mencatat 188 infeksi baru virus corona, tiga hari berturut-turut di bawah 200 kasus. Dengan tambahan infeksi ini, total kasus di negeri merlion mencapai 55.292.

Di antara kasus baru tersebut, sebagian besar adalah pemegang izin kerja yang saat ini semuanya telah berada di bawah karantina, ungkap Kementerian Kesehatan Singapura seperti dikutip Channel News Asia.

Terdapat juga 12 kasus impor baru dan seluruhnya langsung menjalani isolasi, segera setelah tiba di Singapura.

Sebelumnya, pada Minggu (9/8), Singapura melaporkan total kasus virus corona sudah melewati angka 55.000. Sebanyak 175 kasus baru tercatat tepat pada perayaan Hari Kemerdekaan Singapura yang ke 55 tahun. 

Baca Juga: Singapura kembangkan alat tes virus corona kilat, hasil keluar dalam 36 menit

Dalam pesannya di Hari Kemerdekaan Singapura, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan, Singapura membutuhka persatuan dan ketahanan yang lebih dari sebelumnya untuk menghadapi Covid-19.

Ia juga mengingatkan, ada banyak negara di dunia yang mengalami lonjakan kasus infeksi setelah merasa yakin mampu mengendalikan pandemi dan melonggarkan aturan pembatasan sosial.

"Ini juga bisa terjadi pada kita, terlepas dari semua tindakan pencegahan yang kita miliki. Krisis ini masih jauh dari selesai," ungkap Perdana Menteri Singapura seperti dikutip dari Channel News Asia.

Lee menambahkan, kemungkinan besar akan memakan waktu satu atau dua tahun sebelum vaksin bisa tersedia secara luas dan ancaman virus corona mulai mereda. Sampai saat itu tiba, dia meminta semua warganya untuk tetap waspada, menjaga diri sendiri, orang tercinta, dan tetangga.

Singapura yakin kasus akan segera turun

Baca Juga: Ekonomi Singapura rontok terparah sepanjang sejarah, akibat virus corona

Singapura menyatakan, jumlah kasus virus corona harian bakal turun secara signifikan dalam beberapa minggu. Ini sejalan dengan berakhirnya pengujian kepada sekitar 300.000 pekerja migran yang tinggal di asrama yang merupakan pusat wabah corona di negara ini.

Dari puncak 1.426 kasus baru dalam sehari pada 20 April lalu, Singapura sekarang mencatat rata-rata antara 200 dan 400 infeksi baru setiap hari. 

Hingga Jumat (7/8), tinggal 9.700 pekerja migran yang masih perlu menjalani tes Covid-19, yang telah melakukan kontak dekat dengan pekerja terinfeksi Covid-19. Para pekerja tersebut saat ini berada di fasilitas karantina dan akan diuji sebelum diizinkan kembali bekerja di akhir masa isolasi 14 hari.

Kondisi kehidupan para pekerja migran berupah rendah, yang kini mencapai lebih dari 90% dari total 54.555 kasus virus corona di Singapura, telah menjadi bahan perdebatan nasional karena asrama tempat tinggal mereka yang dinilai kotor.

Baca Juga: Kasus baru corona di Singapura diyakini bakal segera turun signifikan, ini sebabnya

Program pembersihan dengan cepat dimulai dan militer diminta untuk membantu distribusi makanan karena semua asrama pekerja migran diisolasi mulai 21 April lalu. Ini membatasi para pekerja di kamar mereka dan menghentikan semua pekerjaan konstruksi, kecuali yang dianggap penting di Singapura.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×