kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Kasus impor melonjak, risiko penularan lokal virus corona di China meningkat


Kamis, 12 November 2020 / 23:45 WIB
Kasus impor melonjak, risiko penularan lokal virus corona di China meningkat


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menghadapi peningkatan risiko penularan lokal virus corona baru di musim dingin, menyusul lonjakan kasus impor karena penyebaran global semakin cepat.

Di musim dingin, mungkin ada kasus sporadis di beberapa daerah di China dan beberapa kasus kluster di tempat lain, Li Bin, Wakil Menteri Kesehatan Nasional China, mengatakan.

"Pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi China tidak bisa dilonggarkan untuk sesaat sekalipun," kata Li dalam konferensi pers Kamis (12/11), seperti dikutip Reuters.

Negara-negara, seperti India, Brasil, dan Prancis melaporkan puluhan ribu infeksi baru setiap hari. 

Baca Juga: Pertahanan akhirnya jebol, Mongolia catat kasus corona lokal pertama sejak pandemi

Warga mengenakan masker di Beijing

Batasi pergerakan warga China ke luar negeri 

Sebaliknya, China sebagian besar mengendalikan penyebaran virus corona sejak awal musim panas, meskipun kelompok infeksi komunitas secara berkala melanda beberapa bagian negara itu.

Dalam sepekan terakhir, beberapa kasus lokal yang terkait dengan impor makanan muncul di kota pelabuhan Tianjin, China Utara. 

Kemudian, seorang pekerja bandara di Shanghai tertular virus corona, meskipun ia tidak melakukan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi.

China mencatat peningkatan kasus impor di antara pelancong yang datang dari luar negeri.

Baca Juga: Rusia: Efektivitas vaksin Sputnik V terhadap virus corona capai 92%

Karena itu, Yin Chengji, Wakil Komisioner Badan Imigrasi Nasional, menyebutkan, China terus menghentikan pemberian visa untuk beberapa warga negara asing dan membatasi pergerakan keluar yang tidak mendesak oleh warga China.

Menurut Bi Kexin, pejabat Bea dan Cukai, China juga telah mengambil langkah-langkah yang lebih kuat atas makanan beku impor, setelah melakukan pemeriksaan acak pada lebih dari 870.000 sampel. 

China menuntut sertifikasi dari pemasok, dan regulator akan mengambil tindakan lebih keras terhadap makanan beku yang tidak dapat dilacak, kata Chen Xu, pejabat Badan Negara untuk Peraturan Pasar.

Saat ditanya, apakah China akan membuat apa yang disebut gelembung perjalanan dengan negara-negara yang tidak terlalu terdampak virus corona, Luo Zhaohui, Wakil Menteri Luar Negeri, menyatakan, sekarang bukan waktu yang tepat.

Baca Juga: Brasil hentikan uji coba calon vaksin corona dari Sinovac, ini penyebabnya

"Untuk gelembung perjalanan loop tertutup, kami tidak menyangkal kemungkinan ini, tetapi kami pikir kondisinya belum tepat," kata Luo di konferensi pers yang sama seperti dilansir Reuters.

Lou juga memperingatkan warga China agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. "Saran kami, jangan pergi ke luar negeri," ujar Luo.

Selanjutnya: Saat gelombang ketiga virus corona, kasus infeksi di AS lampaui 10 juta




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×